Sosok truk berwarna loreng biru, putih dan hitam ini pertama kali tampil pada defile HUT TNI Ke-69 di Dermaga Ujung, Surabaya tahun 2014. Dengan bertuliskan Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) pada samping bodinya, orang langsung bisa menerka rantis ini pasti terkait dengan radar, karena terlihat antena radar lipat yang menyembul di bagian atas bodi. Namun, nyatanya masih banyak orang yang asing dengan alutsista baru milik Kohanudnas ini. (more…)
Karena usia yang uzur, rudal Rapier memang telah purna tugas, tapi perangkat penunjang sistem rudal tersebut sampai saat ini masih tersimpan, terawat dan dapat dioperasikan oleh Arhanud TNI AD. Diantaranya adalah komponen radar blindfire, generator, fire control unit, dan unit peluncur rudal (launcher unit). Dengan ide dan kreativitas, komponen sistem rudal Rapier kini dapat ‘dibangkitkan’ dari tidurnya. (more…)
Ditengah ramainya perbincangan tentang rudal hanud (pertahanan udara) dan kanon reaksi cepat PSU (penangkis serangan udara) terbaru TNI AD dan TNI AU. Terbesit pertanyaan, bagaimana dengan kabar si meriam ‘sepuh’ atau akrab dipanggil “Si Mbah” S-60 yang dimiliki Yon Arhanudse (Artileri Pertahanan Udara Sedang) TNI AD? Apakah meriam PSU yang telah mengabdi 56 tahun ini masih dioperasikan? Maklum ditinjau dari aspek coverage, masih banyak obyek vital di Indonesia yang masih lowong dalam pengamanan sista hanud. (more…)
Peristiwa ditemukannya target drone Meggit BTT-3 Banshee yang hanyut di Selat Philips, Riau pada 31 Maret lalu ibarat membuka mata kita, bahwa dunia drone/UAV (Unmmaned Aerial Vehicle) punya kecabangan dalam pengembangannya, dan target drone bukan sesuatu yang asing di lingkungan TNI. Sejak Arhanud (Artileri Pertahanan Udara) TNI mengenal penggunaan rudal dan kanon SHORAD (Short Range Air Defence), maka adopsi target drone dipastikan menjadi bagian yang melekat dalam silabus latihan tembak secara real and live.(more…)
Lepas dari hubungan erat dengan Israel dan AS, harus diakui Singapura adalah negeri dengan sistem pertahanan udara (hanud) terkuat di Asia Tenggara. Terkhusus bicara seputar hanud titik (point defence) yang terdiri dari racikan kanon dan rudal SAM (surface to air missile), Singapura nyaris tiada tanding, kekuatannya sekokoh Israel di Timur Tengah. Ironisnya, bila Indonesia hingga empat dekade masih berkutat di hanud berbasis SHORAD, maka hanud Singapura jadi yang terlengkap, baik SHORAD hingga koleksi SAM jarak sedang – jauh semua ada, plus logistik amunisi yang mencukupi untuk meladeni perang berhari-hari. (more…)
Jagad militer negara-negara berkembang mungkin layak bersyukur dengan kreativitas industri pertahanan Cina. Negeri Tirai Bambu ini tergolong sukses menerapkan ToT (transfer of technology), lewat upaya lisensi resmi, bahkan tak sedikit juga menjiplak tanpa ijin, Cina berhasil memproduksi alutsista sejenis buatan Negara Barat dan Rusia dengan harga miring. Cina seolah menjadi jawaban atas keterbatasan kocek negara berkembang yang butuh solusi persenjataan yang sifatnya taktis. (more…)
Angan-angan netizen yang mendambakan TNI agar punya rudal hanud (SAM/surface to air missile) jarak sedang – jauh, nampaknya masih ‘jauh’ dari kenyataan. Alih-alih melanjutkan penjajakan pengadaan rudal hanud S-300 dari Rusia, justru Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI masih berkutat pada PSU (Penangkis Serangan Udara) bergenre SHORAD (Short Range Air Defence), salah satu yang dilirik adalah rudal PL-9C buatan Luoyang Electro-Optics Technology, Cina. (more…)
Namanya lumayan kondang dalam jagad senjata penghancur perkubuan dan anti tank, battle proven dalam Perang Teluk dan Perang Afghanistan, inilah AT-4 buatan Saab Bofors Dynamics, Swedia. Tercatat ada 15 negara yang mengoperasikan AT-4. Di Indonesia, sosok AT-4 sempat jadi bahan perbincangan di kalangan pemerhati militer, pasalnya situs Wikipedia menyebut senjata disposable ini telah digunakan TNI. Tapi benarkah Indonesia telah memiliki AT-4? Ataukah hanya isu? (more…)
Dalam misi di wilayah urban yang penuh kompleksitas, tugas satuan elite akan banyak terbantu oleh keberadaan drone/UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Selain drone dalam wujud pesawat terbang, drone model helikopter mini bakal mengambil peran signifikan, terlebih dalam urusan intai mengintai di area rimba beton. Dan salah satu model drone quadcopter yang dilirik satuan elite TNI adalah Microdrone MD4-1000 buatan Jerman yang dikustomisasi oleh PT Bhineka Dwi Persada (BDP). (more…)
Rudal MANPADS (Man Portable Air Defense System) Saab RBS-70 NG memang tak masuk dalam arsenal Arhanud TNI AD. Namun harus diakui, turunan versi lama RBS-70 hingga kini masih jadi poros kekuatan hanud di Tanah Air, bahkan TNI AD pun telah melakukan upaya upgrade pada stok rudal RBS-70 MK2. Dan dalam kesempatan istimewa, Indomiliter.com berkesempatan menjajal simulator RBS-70 NG saat ajang Singapore Air Show 2016 lalu. Fleksibilitas dan kecepatan deployment menjadi ciri khas rudal buatan Saab Bofors Dynamics, Swedia ini. (more…)