Postingan hari ini di akun X (d/h Twitter) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menampilkan profil singkat senapan laras panjang Designated Marksman Rifle (DMR) SPM 1 produksi PT Pindad. Mengadopsi kaliber 5,56 x 45 mm khas senapan serbu NATO, SPM 1 disebut punya jarak tembak efektif 400 meter bila menggunakan alat bidik mekanik, dan 600 meter bila menggunakan alat bidik optik. (more…)
Senjata yang satu ini bukan barang baru lagi, lantaran sudah banyak dipasang pada beberapa rantis atau ranpur TNI. Namun namanya kembali terangkat lewat postingan di akun X (d/h Twitter) Kementerian Pertahanan RI, yang menyebut SM-5 kaliber 12,7 x 99 mm produksi PT Pindad akan melengkapi arsenal persenjataan di kapal Bakamla (Badan Keamanan Laut) RI atau Indonesian Coast Guard. Tapi tahukah Anda, bahwa Senapan Mesin Berat (SMB) bertandar NATO ini aslnya adalah buatan Singapura, yang diproduksi secara lisensi oleh Indonesia. (more…)
Meski pengembangan teknologi roket di Indonesia maju mundur, namun, belum lama ini ada kabar dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, yang menyebut bahwa pengembangan roket balitsik untuk sistem senjata artileri kaliber 122 mm telah tuntas dilakukan oleh PT Pindad. Roket 122 mm adalah jenis amunisi artileri dengan standar Rusia/Soviet yang disiapkan untuk jenis senjata MLRS (Multiple Launch Rocket System). (more…)
Meniggalkan desain SS1 dan SS2 yang telah mencetak sukses, kini PT Pindad merilis senapan serbu terbarunya yang sepintas mirip dengan senapan serbu besutan Jerman, Heckler & Koch (H&K) HK416. Yang dimaksud adalah senapan serbu Pindad AM1 yang pada awal Januari lalu diperkenalkan oleh BUMN Strategis asal Bandung tersebut. (more…)
14 Februari lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendapatkan brevet kehormatan dari Korps Marinir di Markas Pasmar II Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya. Hal yang menarik dicermati dari kegiatan tersebut adalah penyerahan berbagai jenis senjata produksi PT Pindad untuk kebutuhan Korps Baret Ungu. (more…)
Setelah ditampilkan dalam demo statis Pameran Pertahanan Indo Defence 2022, tentu menarik untuk dicermati, bagaimana kelanjutan dari program ranpur Anoa 3 yang diusung oleh PT Pindad? Meski belum ada rencana kontrak untuk pengadaan Anoa 3, namun, belum lama ini ada kabar dari Bandung, bahwa PT Pindad telah menggelar demo dinamis ranpur Anoa 3 yang disaksikan beberapa petinggi dari TNI AD. (more…)
Meski sudah lama ada dalam etalase produk PT Pindad, namun rupanya jenis senjata mortir kaliber 81 mm (MO-3) baru dalam proses pengajuan sertifikasi. Dari laman Instagram Dislitbang TNI AD, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Hery Setiyono memipin Gelar Uji Coba Sertifikasi Mortir Kaliber 81 (MO-3) yang diajukan oleh PT Pindad di Lapangan Tembak Sub Lab Uji Laboratorium Dislitbangad, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023). (more…)
Seolah luput dari pemberitaan, pada hari Kamis, 12 Januari kemarin, telah dilangsungkan serah terima atas salah satu alutsista yang paling banyak dibicarakan oleh netizen +62. Yakni telah diserahkan satu unit tank boat Antasena dari Kementerian Pertahanan kepada satuan pengawak, yakni Satuan Angkutan Perairan (Satangar) Pusbekangad TNI AD. (more…)
Meski belum tentu bakal diproduksi, PT Pindad rupanya punya ambisi untuk meluncurkan produk drone kamikaze. Seperti di Indo Defence 2022, PT Pindad bersama manufaktur drone asal Bandung, PT Bentara Tabang Nusantara, memperlihatkan prototipe drone kamikaze berdesain fixed wing (sayap tetap), yang nampaknya belum diberi nama. (more…)
Walau butuh waktu panjang untuk mencapai tahap produksi, namun, bukan berarti kreator alutsista di dalam negeri menjadi lemah dalam berinovasi. Seperti di pameran pertahanan Indo Defence 2022, PT Pindad dan manufaktur drone asal Bandung, PT Bentara Tabang Nusantara, secara perdana memperkenalkan drone Hybrid VTOL (Vertical Take-off Landing) Ruppell yang digadang dapat meluncurkan mortir. (more…)