Postingan hari ini di akun X (d/h Twitter) Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menampilkan profil singkat senapan laras panjang Designated Marksman Rifle (DMR) SPM 1 produksi PT Pindad. Mengadopsi kaliber 5,56 x 45 mm khas senapan serbu NATO, SPM 1 disebut punya jarak tembak efektif 400 meter bila menggunakan alat bidik mekanik, dan 600 meter bila menggunakan alat bidik optik. (more…)
Senjata yang satu ini bukan barang baru lagi, lantaran sudah banyak dipasang pada beberapa rantis atau ranpur TNI. Namun namanya kembali terangkat lewat postingan di akun X (d/h Twitter) Kementerian Pertahanan RI, yang menyebut SM-5 kaliber 12,7 x 99 mm produksi PT Pindad akan melengkapi arsenal persenjataan di kapal Bakamla (Badan Keamanan Laut) RI atau Indonesian Coast Guard. Tapi tahukah Anda, bahwa Senapan Mesin Berat (SMB) bertandar NATO ini aslnya adalah buatan Singapura, yang diproduksi secara lisensi oleh Indonesia. (more…)
Panser amfibi produksi Polandia ini mungkin saja tak lebih canggih dari Pindad Anoa 2 6×6 Amphibious, namun BOBR 3 4×4 produksi AMZ-Kutno dikembangkan lebih dari sekedar prototipe dengan pesanan produksi hingga 244 unit untuk kebutuhan Angkatan Darat Polandia. BOBR 3 digunakan sebagai ranpur intai terbaru untuk menggantikan BRDM 2 4×4 buatan Uni Soviet. (more…)
Selain uji fungsi BMS (Battlefield Management System) CY-16H, medium tank Harimau produksi FNSS-Pindad juga menjalani uji tembak dengan menggunakan munisi HEP-T (High Explosive Plastic with Tracer) dengan jarak tembak 1.200 meter. Uji tembak tank Harimau dengan munisi HEP-T sejatinya sudah dilakukan beberapa kali sebelum ini. Nah, dibanding jenis munisi lain, seperti TPCSDS-T (Target Practice Cone Stabilized Discarding Sabot with Tracer), maka HEP-T mempunyai karakteristik tersendiri. Apakah itu? (more…)
Meniggalkan desain SS1 dan SS2 yang telah mencetak sukses, kini PT Pindad merilis senapan serbu terbarunya yang sepintas mirip dengan senapan serbu besutan Jerman, Heckler & Koch (H&K) HK416. Yang dimaksud adalah senapan serbu Pindad AM1 yang pada awal Januari lalu diperkenalkan oleh BUMN Strategis asal Bandung tersebut. (more…)
Setelah ditampilkan dalam demo statis Pameran Pertahanan Indo Defence 2022, tentu menarik untuk dicermati, bagaimana kelanjutan dari program ranpur Anoa 3 yang diusung oleh PT Pindad? Meski belum ada rencana kontrak untuk pengadaan Anoa 3, namun, belum lama ini ada kabar dari Bandung, bahwa PT Pindad telah menggelar demo dinamis ranpur Anoa 3 yang disaksikan beberapa petinggi dari TNI AD. (more…)
Meski sudah lama ada dalam etalase produk PT Pindad, namun rupanya jenis senjata mortir kaliber 81 mm (MO-3) baru dalam proses pengajuan sertifikasi. Dari laman Instagram Dislitbang TNI AD, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Hery Setiyono memipin Gelar Uji Coba Sertifikasi Mortir Kaliber 81 (MO-3) yang diajukan oleh PT Pindad di Lapangan Tembak Sub Lab Uji Laboratorium Dislitbangad, Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (12/1/2023). (more…)
Guna menciptakan peluang pemasaran, maka kerja sama diperlukan antar manufaktur dalam wujud integrasi pada produk yang akan dipasarkan. Seperti pada Indo Defence 2022, Rheinmetall Defence mencoba untuk masuk ke pasar self propelled anti aircraft gun di Indonesia. Konkritnya, pabrikan asal Jerman ini menggandeng PT Pindad untuk menawarkan ranpur lapis baja roda ban, Badak 6×6 sebagai platform untuk kubah kanon Rheinmetall Oerlikon Skyranger. (more…)
Meski mentok sebatas prototipe, manufaktur senjata di Indonesia pernah menciptakan senapan serbu dengan desain bullpup, yakni Pindad (SS-3) Bullpup yang mengusung kaliber NATO 5,54 x 45 mm. Meski model bullpup tak menjadi senjata standar bagi pasukan infanteri di Indonesia, tapi bukan berarti pengembangannya tidak berlanjut. (more…)
Salah satu pasar munisi yang tak boleh dikesampingkan adalah munisi senapan penembak runduk (sniper) di kaliber 7,62 x 51 mm NATO yang banyak digunakan di lingkungan satuan TNI dan Polri. Berangkat dari kebutuhan tersebut, PT Pindad hari Rabu, 25 Mei 2022, melaksanakan uji sertifikasi produk munisi MU2-M A1 dan MU2-M A2 kaliber 7,62 x 51 mm 175 grains HPBT di Lab Dislitbangad & Lapangan Tembak Pussenarmed Kodiklat TNI AD, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. (more…)