Menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di muka Bumi, Rusia mengadopsi penggelaran sistem pertahanan udara berlapis dengan beragam jenis kanon dan rudal hanud. Namun menjadi pertanyaan, bagaimana cara pasukan artileri pertahanan udara (Arhanud) Rusia berlatih? Dengan penugasan yang tinggi dalam operasi militer yang sedang berlangsung, tentu menarik untuk menyimak bagaimana strategi pasukan Rusia berlatih guna menghadapi ancaman serangan udara, yang terbukti masif menjadi tantangan besar sampai detik ini. (more…)
Setiap tanggal 9 April dan 5 Oktober, warga Ibukota Jakarta dibuat terkesima dengan defile dan flypass dari pesawat-pesawat tempur TNI AU. Sebagian besar warga Jakarta dibuat kagum atas deru mesin jet tempur yang membelah langit. Yang jadi bintang, tak lain dan tak bukan adalah alutsista nomer wahid milik Republik Indonesia, seperti Sukhoi Su-27/30, F-16 Fighting Falcon, Hawk 109/209 dan T-50i Golden Eagle. (more…)
Melihat jenis alutsista yang juga digunakan oleh TNI dalam laga perang di Ukraina, menjadi menarik untuk diperhatikan. Setelah debut rantis Bushmaster MRAP 4×4, VAB, BTR-4, BMP-3 sampai meriam hanud S-60, ada lagi satu jenis alutsista radar yang bakal beraksi di Ukraina, dan tentunya selama ini jenis yang sama telah dioperasikan Arhanud TNI AD. Yang dimaksud adalah radar GroundMaster 200 (GM 200) produksi Thales. (more…)
Selain digunakan oleh pasukan Ukraina dalam konflik melawan Rusia, dari postingan di media sosial, rupanya meriam hanud – penangkis serangan udara (PSU) legendaris S-60 kaliber 57 mm, juga digunakan oleh pasukan Rusia. Seperti halnya adopsi S-60 oleh pasukan Ukraina, maka S-60 oleh pasukan Rusia juga ditempatkan dalam platform truk (heavy truck) 6×6. (more…)
Target drone di Indonesia kebanyakan masih diimpor, namun, bukan berarti tidak ada yang dipasok dari dalam negeri. Sebut saja BUMN PT Len Industri, selama ini telah memproduksi dua tipe target drone untuk kebutuhan latihan penembakan sistem senjata Artileri Pertahanan Udara. Dengan livery oranye dan kuning, target drone rilisan PT Len yaitu TD-120 dan TD-170. (more…)
Dengan diterimanya 100 unit rudal hanud MANPADS (Man Portable Air Defence) Mistral dari Norwegia, menjadikan tantangan tersendiri bagi Ukraina dalam mobilitas dan penggelaran rudal buatan MBDA tersebut. Pasalnya, Mistral (varian man portable) yang diterima Ukraina berbeda dengan jenis rudal MANPADS yang dioperasikannya saat ini, seperti Stinger, Grom dan Strela yang dapat diluncurkan dengan cara dipanggul oleh seorang prajurit. (more…)
Meski belum pernah disebut secara eksplisit bahwa TNI AD telah mengoperasikan rudal MANPADS Lightweight Multirole Missile (LMM) Martlet, namun postingan dari akun Instagram pussenarhanud – Akun Resmi Arhanud TNI AD, telah memperlihatkan foto sosok rudal yang identik dengan peluncur Martlet. (more…)
Belum lama resmi dioperasikan oleh Arhanud Angkatan Darat Inggris (Royal Army), diwartakan sistem hanud Sky Sabre Air Defence segera akan diboyong ke Polandia, dimana sistem hanud pengganti Rapier itu akan ditempatkan di perbatasan Polandia dengan Ukraina, yaitu untuk mendukung proteksi ruang udara Polandia dari imbas serangan Rusia ke Ukraina. (more…)
Ajang peperangan Rusia vs Ukraina bakalan lebih seru dalam beberapa pekan mendatang, pasalnya di tengah pengempungan pasukan Rusia atas Kiev, diwartakan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace akan kembali mengirimkan bantuan persenjatan. Setelah mengirimkan 3.615 unit rudal NLAW dan sejumlah kecil rudal Javelin, Inggris disebut akan mengirim rudal hanud MANPADS tercepat di dunia. (more…)
Selain nama-nama besar seperti S-300, S-400 dan Tor-M2, Arhanud Angkatan Darat Rusia masih punya sistem hanud lain yang juga disegani oleh NATO, yaitu Buk-M3 yang diberi label sebagai senjata/rudal hanud jarak sedang. Dirancang sejak era Uni Soviet oleh Almaz Antey, Buk-M3 bukan nama baru dalam jagad sistem hanud, pasalnya sudah dioperasikan militer Negeri Beruang Merah sejak tahun 1979. (more…)