Skif ATGM: Tampil di Indo Defence 2016, Inilah Rudal Anti Tank Jarak Jauh dari Ukraina

Gegara berita rontoknya MBT (Main Battle Tank) Leopad 2A4 Turki oleh rudal anti tank di Al Bab, Suriah, debut ATGM (Anti Tank Guided Missile) menjadi ramai diperbincangkan. Dan melirik pada ajang Indo Defence 2016 lalu, Ukraina menawarkan jenis rudal anti tank jarak jauh dengan pemandu laser “Skif” yang dikembangkan oleh Luch State Design Bureau. Disebut punya kemampuan jarak jauh, pasalnya rudal man portable ini sanggup menghajar sasaran hingga jarak 5.000 meter.

Baca juga: Raytheon TOW 2 – Rudal Anti Tank Perontok MBT Leopard 2A4 di Al Bab, Suriah

Secara khusus Ukroboronservice menampikan full mockup Skif di Indo Defence 2016. Ditampilkan dalam platform tripod mounted, Sistem ATGM Skif terdiri dari rudal anti tank R-2, perangkat guidance command, dan optical sight. Seperti halnya rudal MANPADS (Man Portable Air Defence System) RBS-70, rudal R-2 dikemas dalam kontainer yang siap di install pada unit peluncur. Dalam kemasan kontainer, rudal R-2 punya panjang 1,27 meter, diameter 0,13 meter, dan berat 16 kg. Jika dihitung secara keseluruhan, yakni bobot tripod, optical sight, dan kontainer rudal, maka bobot Skif ditaksir mencapai 30 – 38 kg.

Baca juga: Brasil Tawarkan Roket Anti Tank ALAC 84mm ke Indonesia

Kecanggihan sistem rudal Skif yakni mampu melumat beragam teknologi pelapis baja. Mulai dari material composite armor, active protection system, spaced armor atau explosive reactive armor (ERA). Dengan hulu ledak seberat Tandem HEAT sebeat 8 kg, keganasan Skif sanggup merobek lapisan baja RHA/ERA hingga kedalaman 800 mm.

Yang unik dari Skif, sistem ini dapat meluncurkan dua jenis rudal anti tank R-2, yakni 130 mm dan 152 mm. Untuk 130 mm tersedia jenis RK-2S (Tandem HEAT) dan RK-2OF (HE-FRAG). Sementara untuk 152 mm tersedia jenis RK-2M-K (Tandem HEAT) dan RK-2M-OF (HE-FRAG). Khusus RK-2M-K disebut dapat menembus lapisan baja sampai 1.100 mm dibalik perlidungan lapisan ERA. Dengan keganasaanya, pihak pengembangnya menyebut Skif mampu menandingi kehandalan ATGM Spike-LR buatan Israel.

Baca juga: AT-4 – Senjata Anti Tank Disposable Penggasak Perkubuan Lawan

Sistem rudal Skif bekerja dengan pemandu laser – SLA (Semi Automatic Laser). Setelah sasaran berhasil di lock-on, selanjutnya sistem rudal otomatis akan mengejar sasaran, gunner tidak perlu campur tangan lagi, pola ini kerap disebut Fire and Forget. Untuk melakukan tracking pada sasaran, gunner mengandalkan telescop sight dan thermal imaging sight. Saat siang hari performa rudal berpemandu laser ini cukup ampuh menguber sasaran sampai 5.000 meter, namun di malam hari kinerjanya menurun sampai 3.000 meter. Dari mulai rudal diluncurkan, sampai mengenai sasaran paling lama mengudara selama 25 detik.

Bisa dipasang terintegrasi pada kubah ranpur BTR-80 8×8.

Baca juga: LRAC 89 TNI AD – Roket Anti Tank Penghancur Perkubuan Lawan

Untuk mengendalikan Skif, gunner mengandalkan sebuah laptop mini yang disebut PDU-215 untuk control panel. Selain dibekali layar, PDU-215 dilengkapi joystick untuk mengarahkan posisi rudal. Secara umum, sistem Skif dirancang untuk bisa digunakan dalam kurun waktu 15 tahun, sedangkan rudal R-2 dengan kontainernya punya lifetime selama 10 tahun. (Haryo Adjie)

16 Comments