Sisi Lain MiG-21F-13 Fishbed C, “AK-47 of The Air” TNI AU

Bahwa TNI AU (d/h AURI) pernah mengoperasikan MiG-21 tentu sudah jamak diketahui, namun persisnya yang digunakan sebagai arsenal Skadron Udara 14 ini adalah MiG-21F-13 (Fishbed C), salah satu varian MiG-21 dari generasi awal. Meski sekilas tak berbeda dengan keluarga MiG-21 lainnya, pada generasi MiG-21F pada dasarnya punya ciri khas tersendiri yang mudah dikenali.

Baca juga: MIG-21 Fishbed – Pencegat Terpopuler Sejagad

Ciri khas tersebut adalah desain kaca kanopi, varian MiG-21F mengadopsi pintu kokpit yang dibuka dengan mendorong kedepan. Sebaliknya pada varian MiG-21 yang lebih modern, pintu kokpit dibuka dengan mendorong ke samping kanan, mirip dengan mekanisme pada pintu kokpit di jet tempur Hawk 109/209.

Dalam catatan sejarah, saat mempersiapkan Operasi Trikora untuk perebutan Irian Barat, di 1962 TNI AU menerima 20 unit MiG-21F-13 dan 2 unit MiG-21U Izdeliye. Uji perdana MiG-21F-13 dilangsungkan pada 1956 dan memasuki fase produksi pada 1960. Jadi bisa dibayangkan saat itu TNI AU menjadi salah satu pengguna jet tempur yang kala itu masih sangat baru. Dan tak sulit untuk melihat dari dekat sosok jet tempur ini, seperti di bawah ini kami perlihatkan close up MiG-21F-13 yang berada outdoor area Museum Dirgantara Mandala, Yogyakarta.

Pihak NATO menyebut MiG-21 sebagai Fishbed, tapi lain hal dengan pihak Rusia, mereka menjuluki jet andalannya ini dengan nama “Balalaika”. Nama itu diambil dari nama sejenis alat musik tradisional Rusia, yang bentuknya mirip dengan bentuk badan (fuselage) MIG 21. Julukan lainnya adalah olowek, yang artinya pensil. Pesawat ini memang ramping, bagian fuselage paling lebar cuma 1,24 meter.

Kokpit MiG-21F-13

Sampai saat ini MIG-21 tercatat sebagai jet tempur supersonic yang paling banyak diproduksi. Total jumlahnya mencapai 10.152 unit, itu untuk yang diproduksi di Soviet saja. Belum termasuk yang diproduksi di India dan Cina. Saking larisnya produksi MiG-21 dan sampai saat ini turunannya masih dioperasikan, menjadikan jet tempur interceptor ini layak disebut “AK-47 of The Air.” (Gilang Perdana)

3 Comments