Setelah Terkatung Lama, Akhirnya TNI AU Terima 2 Unit Helikopter SAR Tempur EC-725 Super Cougar
|Pangkal polemik antara TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) disebabkan karena keterlambatan pengriman produk yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI. Karena kekecewaan pihak TNI AU, sampai TNI AU mulai melirik pengadaan helikopter angkut utility dari pabrikan lain, seperti berita pengadaan helikopter AgustaWestland AW101 yang santer beberapa waktu lalu. Meski molor dari jadwal, pada hari Jumat (25/11/2016) akhirnya PT resmi menyerahkan dua unit helikopter SAR Tempur (Combat SAR) Airbus Helicopters EC-725 Super Cougar untuk memperkuat Skadron Udara 8.
Baca juga: TNI AU Ajukan (Lagi) Pengadaan Helikopter AgustaWestland AW101
Secara keseluruhan, Kemhan RI memesan 6 unit EC-725 Super Cougar. Dengan diserahterimakannya dua unit Super Cougar menjadi pertanda baik hubungan antara PT DI dan TNI AU, untuk selanjutnya sisa empat unit Super Cougar akan diserahkan pada tahun 2017.
Untuk menunjang misi SAR Tempur , heli Cougar dilengkapi dengan personnel locator system (PLS), yang bekerja berdasarkan sistem encrypted communication homing, alat ini berkomunikasi dengan komputer navigasi Avionique Nadir MK2 dari Thales yang kemudian memilih moda navigasi. Dalam memudahkan observasi pada suatu sasaran, Super Cougar dilengkapi dengan kubah pemantau pada pintu kabin, lampu pencari, perangkat FLIR (Forward Looking Infrared) pada sisi bawah hidung, dan radar pendeteksi berjangkauan pandang luas dengan PLS. Awaknya dilengkapi perangkat NVG (Night Vision Goggles) generasi ketiga. Pendek kata, kokpit Cougar yang serba digital sudah kompatibel dengan NVS (Night Vision Systems).
Baca juga: Intip Lebih Dekat Helikopter SAR Tempur EC-725 Super Cougar TNI AU
Baca juga: Airbus Helicopters EC 725 Super Cougar – Andalan SAR Tempur Paskhas TNI AU
Dalam misi SAR yang melibatkan penyelamatan dari laut, dapat digunakan fitur auto pilot digital SFIMPA yang diatur pada operasional kelas berat. Pada mode operasi ini, manuver untuk transisi dan hovering berlangsung secara otomatis.
Baca juga: FN MAG 7,62mm GPMG – Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI
Sebagai heli yang mampu mengembang misi tempur secara total, Cougar juga dilengkapi dengan sistem peringatan peluncur rudal (EWR), hal ini amat diperlukan mengingat heli banyak beroperasi di wilayah konflik, ketika harus terbang rendah, maka potensi serangan dari rudal panggul (SAM MANPADS) menjadi sangat berisiko. Tak hanya itu, heli ini juga dapat dilengkapi dengan sistem pengacau infra merah dan radar serta flare decoy, maklum ada beberapa rudal panggul yang mengandalkan pemandu infra red. Kelengkapan tambahan lain adalah centrisep multi purpose air intake yang memungkinkan helikopter dapat beroperasi dengan aman di wilayah gurun pasir maupun medan berdebu. Nah, bicara soal main ‘debu’ sudah dibuktikan dengan handal, tatkala heli ini dikerahkan secara maksimal dalam berbagai misi tempur di Afghanistan.
Dari segi daya angkut, Super Cougar layak disebut heli angkut sedang, meski di lingkungan TNI AU akan disebut sebagai heli angkut berat dengan kemampuan membawa 29 prajurit dengan senjata lengkap, atau dapat enam penumpang yang ditandu, ditambah sepuluh penumpang lain. (Haryo Adjie)
bakal bersaing ketat dgn mi-17 untuk program pengganti heli puma buat tni ad
@ayam jago
Bang bedanya ec-725 caracal vs cougar dimananya sih?
@uling
ec-725 caracal & h-225 super cougar itu heli yg sama
caracal nama resmi dari airbus
super cougar karena mrpkn pengembangan dari heli cougar / super puma
@ayam jago
Oooh…tak kira mesinnya beda rating gitu, trims om.
Oiya leonardo masih ngebet nawarin aw-101 kayaknya….kenapa mereka gak fokus ke heli carter/komersial (aw-109/139) yang pasarnya masih besar disini?
Leonardo kan bisa ngajakin perusahaan swasta lain sbg agen MRO disini…gak semua-muanya ke pt.di gitu?
@Ayam jago
Klo soalan canggih sih bang, Caracal lah yg menang,. Cuma klo masalah kapasitas angkut, akomodasi (ram door), sama harga si menang si Mi 17 lah kayanya.. tergantung user ama buget lah, tapi klo kaitanyya offset spertinya airbus pasti lebih menarik lh dari pada roso
@dboys
program pengganti heli puma tni ad bakal masuk anggaran tahun 2017-2018
dlm hal tot memang menang airbus tp rusia walau dikenal super pelit tot punya senjata lain yaitu opsi imbal beli.
@uling
justru perusahaan plat merah macam pertamina lbh memilih heli agusta westland trutama aw-189 brdasar pengalaman saya bolak balik kaimana saumlaki alasannx harga lbh murah, purna jual jauh lbh baik. bengkel resmi agusta westland untuk asia tenggara juga ada yaitu indopelita. bhkn aw-139 basarnas jg dirakit disini dgn kandungan lokal konten lbh gede drpd pt. di.
bagi yg menolak aw-101 sejatinya tdk mengetahui realita sebenarnx
alasannya klise jika gunakan aw-101 yaitu tidak mencintai dan menggunakan produk lokal Indonesia.
Fokusnya pada PT. DI, karena badan milik negara
PT. DI sudah menjadi “anak” nya Airbus, yang sangat sering membantu PT. DI baik senang dan kesusahan
Jangan sampai kita ingin Ayam, tapi dapat Sapi malah dilepas
lebih baik Sapinya di jual dan dibelikan ayam, kan untungnya sangat banyak…hehehe
disamping itu PT. DI sudah menerangkan ke publik keuntungan memakai Cougar dibandingkan AW101
@ayam jago
Ceritain dong bang ttg aw-101…realitanya bgmn?
Oya barusan heli aw-101 kepresidenan nigeria mengalami kecelakaan…bisa kasi analisanya
@Ayamjago
Maksudnya pengganti Puma TNI AU yah? Setahu saya TNI AD tidak pernah punya heli Puma. Kalau memang punya, boleh tahu nomor ekornya? Selama ini heli Puma yang diklaim milik TNI AD menggunakan nomor ekor TNI AU.
Lagi iseng-iseng bikin listnya nih.
jatuhnya aw-101 di negeria disebabkan pelatihan awak yang buruk
@theirs
bisa anda baca di sini
http://www.indomiliter.com/sa-330-puma-helikopter-angkut-berat-tni-au-era-80an/
Bung Admin,
Tolong muat artikel tentang KRI Jhon Lie yg telah dilakukan upgrade persenjataan dong. Soalnya dapat dr mesin pencari google ada foto KRI dng nomor lambung 358 namun tabung peluncur VLS nya berbeda dengan kembarannya. Hanya 4 tabung namun besar2 berjajar. Apa benar KRI Jhon Lie diupgrade total.? Trims bung
…..ah itu sudah pernah dibahas di artikel lama di sini
silahkan buka lagi arsip komentar di indomiliter
ada yang lihat, ternyata hanya kain putih penutup atau tali
Iya betul kata bung nakedangel, cuma ditutup semacam terpal/kain putih per 2×2 cell. Kalau dilihat lebih detil juga terlihat disisi terpalnya, jumlah cellnya tetap 6 cell per baris.
@uling
renstra atawa mef menyebutkan tni au membutuhkan 12 heli angkut berat. tujuannx menggantikan heli twinpac.
prmasalahannx anggaran yg disiapkan untuk heli angkut berat tni au tdk sebesar tni ad yg membuat tni ad bisa merencanakan heli angkut dgn kapabilitas premium sekelas chinook.
dari opsi yg ada & cukup trbatas akhirnya dipilih aw-101 yg memang trmurah dikelasnx bhk harganx setara dgn caracal yg kapabilitas angkutnx lbh rendah. caracal bicara daya angkut & jangkauan setara dgn mi-17
aw-101 punya daya angkut 3 kali lipat & range 2 kali lipat drpd mi-17 & caracal.
opsi dari airbus yg selevel aw-101 yaitu nh-90 punya harga mahal yaitu usd 28 juta beda jauh dgn aw-101 yg cuma usd 19 juta. egoisme pt. di justtu membuat kebutuhan tni au yg sangat mendesak jadi berantakan
realita dilapangan melihat perusahaan plat merah selevel pertamina, bank mandiri, telkomsel, ciltilink aero dll dibbrp wilayah indonesia yg pernah saya kunjungi melihat jlh heli agusta westland yg masif dibandingkan airbus yg seuprit. ketika saya bertanya dgn mereka jawabannx seragam yaitu berurusan dgn pt. di malah bikin makan hati. proses pembelian yg memakan waktu srta purna jual mulai perbaikan & perawatan yg lelet. makan waktu artinya malah bikin rugi
@ayam jago
Masak sih heli aw-101 yang bermesin 3 harganya jauh lebih murah dari nh-90 yang bermesin 2, ato sedikit lebih mahal dr caracal yang jg bermesin 2 ?!!!!
Lha kalo aku malah curiga, jangan-jangan aw-101 nya….
Menurut Spec :
EC725 Caracal dapat mengangkut 28 pasukan (lengkap) atau 5,6 ton
AW101 dapat mengangkut 26 pasukan (lengkap) atau 5 ton
Mi-17V5 dapat mengangkut 24 pasukan (lengkap) atau 5 ton
datanya bung ayam dapat dari mana ?
Kalau angkut berat itu adalah golongan CH-47 Chinook yang lebih dari 10 ton
Heli Mi 26, bobotnya 26 ton, kemungkinan itu bisa angkut BMP 3.
@bank ruskiye
vls uksk ataopun reddut untuk bisa muat dlm platform korvette sekelas bung tomo class harus sejajar posisi hull sprt halnx pd streguschy class. hl ini dikarenakan ukuran uksk & redut vls lbh besar dibandingkan mk-41 vls milik arleigh burke class destronx amriki.
bung tomo class punya vls melintang arah hull. mskpn punya vls modul yg lbh besar dbandingkan pkr tp cuma muat sylver a43 lbh besar dbandingkn pkr dgn sylver a35
sylver a43 bisa muat aster 15. bhk dgn quadpack canister bisa diisi dgn camm / sea captor dgn jangkauan 30mm brbeda dgn sylver a35 yg bisa diisi crotale vt1 dgn jangkauan 16 km
bae prnh mnawarkn paket upgrade untuk bung tomo class seharga usd 175 juta dgn paket elektronik & persenjataan sekelas type 26 frigate dgn paket radar partisan 3d, oto melara strales, tracking radar untuk dsi remsig 30mm srta 12 vls sylver a43 w/t quadpack canister & 48 camm missile.
Tawaran BAE 175 juta itu termasuk 48 rudal quadpack seaceptor? Knapa waktu itu tawaran tersebut tidak diterima om? Ya minimal upgrade 1 kapal aja kan udah lumayan banget, setara type 26.
@nakedangel
ucapan dari pihak tni langsung. menurut mereka output power permesin dari general electric t-707 60% persen lbh kuat daripada turbomeca pd cougar. aplg aw-101 menggunakan konfigurasi 3 mesin
@theirs
maksud saya itu. puma milik tni au realitanx justru lbh sering dioperasikan oleh penerbad dbandingkan tni au sendiri.
rencananx memang skuadron puma tni au akan digantikan aw-101 disisi lain puma tni au akan dilimpahkan ke tni ad sambil pelan2 prograam pengganti heli tsb dijalankan
heli puma memang harus digantikan sesegera mungkin
@ayam jaago
Nha itu bang…..kok bisa aw-101 yang bermesin 3 harganya lebih murah dari nh-90 yang bermesin 2 atau lebih mahal dikit dari cougar yang jg bermesin 2?
Ini aw-101 nya barang baru keluar dari pabrik apa barang seken bang?
Meskipun memakai mesin yang kuat, namun menurut spesifikasi dari leonardo company dimesi nya tetap, yaitu 26 pasukan (lengkap)
dan yang perlu diingat adalah, dengan memakai 3x mesin dan shp lebih besar, maka KONSUMSI BBM juga boros
hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Dirut PT. DI
TNI AU komplennya Sama PTDI Hanya gara gara delivery delay. tetapi gak pernah komplen soal mahalnya jam operasional dan ribetnya maintenance Sukhoi lemon downgrade.
Buat ngatasi delay delivery. PTDI perlu bikin Hanggar production baru yg lebih besar dan lebih canggih teknologinya supaya sama dengan hanggar saab di linkoping.
Kasus delay Heli EC-725 adalah karena SITUASI dan KEADAAN pada waktu itu
yaitu PT. DI di PAILIT kan atau di BANGKRUT kan pada tahun 2012
dan TIDAK PUNYA UANG LAGI, sampai terpaksi jual produk Panci
Seharusnya DPR dan KASAU tidak perlu lagi mengungkit ungkit itu, akan jadi lucu sekali
pada tahun 2014 PT. DI baru bangkit lagi tertatih-tatih dibantu oleh AIRBUS dan perusahaan lain di Eropa, dengan memesan pembuatan spare part AIRBUS A330
kalau ingin PT DI maju harus ada pemesanan Kontinyu setidaknya untuk 10 tahun,
dan itu dimulai dengan pemesanan dari pemerintah sendiri
akan jadi lucu kalau pemerintahnya sendiri belinya ogah-ogahan tapi memaksa untuk Ekspor ke luar negeri
hal itu sama untuk PT. PINDAD, PT. LEN, PT. PAL…dst….
hapus sudah adat istiadat IMPORT MINDED seperti masa lampau
Komennya bagus tapi datannya tidak dimasukken
Lha kelanjutan heli ABC dari om sam apa jadi dilanjutkan ya? kok berita nya sepi. Mohon info nya
@lanang
apache , akan ada pembelian batch 2 dgn jumlah & tipe yg sama. bedanx tdk ada pembelian hellfire
blackhawk. untuk tni ad msh disuspend krn kebutuhannx belum mendesak. tp yg menarik pihak pertama yg bakal pake blackhawk justru tni al. dmn tni al sdg merencanakan membangun skuadron heli asw baru & blackhawk jd kandidat terkuat. direncanakan akan dibentuk stlh seluruh heli panther kelar
chinook. negosiasi ttg harga & offset sejatinya sdh final. rencananx mlh difinalisasi kontraknx pasca indodefence. tp ditunda sementara karena pemotongan anggaran besar2an oleh sri mulyani. kalo tdk ada aral insya allah thn depan
Sudah ada kontrak bung….
kontrak nomer W31P4Q-11-C-2042 tanggal 10/ 02/ 2014. di Departemen Pertahanan AS kepada HELLFIRE SYSTEMS, Orlando – Florida senilai US$ 157 juta, untuk memproduksi rudal Hellfire II untuk Arab Saudi, Yordania dan Indonesia
Kalau sudah kontrak (apalagi sudah lama), tidak boleh ada pembatalan, kalau tidak ingin kena denda / sanksi
Terima kasih bung ayam jago sudah berbagi informasi. Semoga benar terwujud & tidak sekedar wacana.
pembelian apache batch 2??…maksudnya ada pemesanan apache gelombang ke 2 gitu??…brp apache yg dipesen?,..yg skrg ini kan 8 biji ?? yg rencanany thn depan mulai datang..
kenapa pake blackhawk om. kenapa tidak pake opsi airbus yang lebih gede yaitu caracal atau nh90
@ardino
batch 2 apache jlhnx sama 8 unit. bedanx dari batch 1 pd era sby pd batch 2 tdk termasuk missile hellfire. dianggarkan 2019-2020
Oooo mbahas bacth ke-2 to…
Biasanya TNI begitu, kalau sudah ada stock amunisi, maka bisa dipakai rame-rame, seperti Exocet dan Sidewinder
@ayam jago
Oom, punya bocoran hasil investigasi heli nbell-412 yang jatuh diposo waktu yang lalu?
apache yg batch kedua buat mengganti Mi 35 yg ribet main tenancenya.
apache yg batch kedua buat mengganti Mi 35 yg ribet main tenancenya. thanks
@sigma
anggaran pertahanan kita sndiri masih kembang-kempis dan jg kalaupun kita punya duit dari pihak bae sndiri program upgrade f-2000 (bung tomo, lekiu, al khareef) baru akan siap 2019 krn nyatanx dlm kondisi skrg rudal seacaptor & radar partisan 3d sdg dlm fase ujicoba tahap akhir. msh belum masuk tahap produkdi
heli ini rasanya pernah tampil pada film the expendable 2.