Rusia Beberkan Bukti Baru Atas Serangan Rudal Jelajah AS dan Sekutu ke Suriah

Plat dari sisa rudal Storm Shadow yang memperlihatkan lubang akibat proyektil kanon hanud.

Lepas dari permasalahan yang dituduhkan, serangan rudal jelajah Amerika Serikat, Perancis dan Inggis ke beberapa pusat penelitian senjata kimia di Suriah pada 14 April 2018 mempunyai perspektif lain. Dampak serangan AS dan sekutunya tentu terkait langsung dengan citra Rusia, khususnya pada alutsista hanud (pertahanan udara) Suriah yang memang dipasok oleh Rusia. Bagi Washington, klaim keberhasilan serangan rudal adalah citra untuk menaikan pamor keunggulan teknologi canggih pada rudal jelajah. Sementara Moskow juga tak tinggal diam atas klaim sepihak AS dan sekutunya.

Baca juga: Rudal Jelajah Storm Shadow – Kembali Naik Daun dalam Operasi Serangan Udara di Suriah

Dikutip dari Janes.com (26/4/2018), Kementerian Pertahanan Rusia menggelar konferensi pers terkait bukti atas serangan rudal jelajah AS dan sekutunya pada 14 April silam. Secara garis besar apa yang dikemukakan pihak Kremlin berbanding terbalik dengan statement AS dan NATO.

Militer AS menyebut bahwa dari total 105 rudal jelajah yang dimuntahkan dari udara dan kapal permukaan, sontak semuanya sukses mengenai sasaran terpilih. Guna menunjang pernyataan, AS pun menyertakan bukti berupa foto lokasi riset sebelum dan sesudah dihancurkan oleh rudal jelajah.

Namun, Rusia punya versi tersendiri, dalam momen yang memperlihatkan sisa-sisa elemen rudal Storm Shadow (25/4/2018), Kolonel Sergei Rudskoy, Head of the General Staff’s Operational Directorate menyebutkan bahwa sebenarnya hanya 22 rudal jelajah yang menghantam sasaran pada serangan 14 April lalu.

Pernyataan dari Sergei Rudskoy lebih rendah dari yang disebutkan sebelumnya oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov. Dalam pernyataan 16 April 2018, Ia mengatakan bila dari 103 rudal jelajah yang ditembakkan ke Suriah, 71 diantaranya telah berhasil ditembak jatuh oleh sistem hanud. Itu artinya ada 32 rudal yang sukses menghantam sasaran pada serangan malam hari tersebut.

Sisa dari engine rudal jelajah Tomahawk.

Lebih jauh, Kolonel Sergei Rudskoy mengatakan bahwa sistem hanud Suriah menembak jatuh 66 rudal jelajah, dan sisanya rudal jatuh karena masalah teknis. Diantara yang jatuh karena masalah teknis, termasuk dua unit Tomahawk dan rudal jelajah lain, yang kini sudah dibawa ke Moskow.

Baca juga: [Polling] S-300 – Jadi Rudal Hanud Yang Paling Diinginkan Untuk Indonesia

Dalam keterangannya kepada media, Sergei Rudskoy membenarkan bahwa ketiga situs yang disasar oleh AS telah diserang. Lagi-lagi berbeda dengan paparan dari foto satelit versi Donald Trump, analis Rusia menyebut bahwa kerusakan akibat rudal di ketiga lokasi tersebut tidak seperah yang disebutkan.

Ia mencontohkan bahwa 76 rudal yang dikatakan militer AS mengenai Pusat Studi dan Riset Ilmiah Barzah di Damaskus dan membawa setidaknya 8,5 ton bahan peledak, tetapi tingkat kerusakan yang sepadan tidak terlihat di lokasi tesebut. (Gilang Perdana)

20 Comments