Pertanda Kapal Selam Baru TNI AL Bakal Dipasok Turki Kian Menguat

Meski belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Indonesia, namun tanda-tanda Turki yang akan dipilih sebagai mitra pengadaan kapal selam baru untuk TNI AL kian menguat. Seperti dikutip Indomiliter.com dari siaran pers (17/5) Sekretariat Industri Pertahanan Turki (SSM), disebutkan bahwa Savunma Teknolojileri Mühendislik ve Ticaret A.Ş (STM) telah melakukan penandatangan perjanjian dengan manufaktur pertahanan asal Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) untuk proyek kapal selam baru TNI AL.

Baca juga: Pelajari Akuisisi Kapal Selam Berteknologi AIP, Delegasi TNI AL Sambangi Turki

Penandatangan perjanjian ini disebutkan berlangsung dalam rangkaian ajang Pameran Pertahanan IDEF 2017 (9 – 12 Mei) di Istanbul, Turki. Berdasarkan penelurusan, STM adalah perusahaan asal Turki yang menyediakan solusi systems engineering, technical support, project management, technology transfer and logistics support services untuk industry militer dan sipil. Sementara TKMS sudah terbilang familier dalam jagad manufaktur kapal selam, inilah perusahaan asal Jerman yang menaungi galangan kapal selam ternama Howaldtswerke-Deutsche Werft GmbH (HDW). Galangan kapal yang telah menelurkan serial kapal selam yang laris di pasaran, seperti Type 209, Type 212, Type 214 dan Type 218.

Foto Dara Kiri ke Kanan:
STM Wakil Manajer Umum Mr.Murat İkinci / STM Manajer Umum Mr.Dauvt Yılmaz / TKMS Anggota tim eksekutif – Mr.Wolfgang Kehr / TKMS kepala Bagian Penjualan – Mrs.Sandra Jung

Dalam siaran pers disebut bahwa STM telah sukses dalam proyek modernisasi kapal selam Type 209 AL Turki. STM juga disebut berperan sebagai kontraktor utama Proyek Modernisasi Kapal Selam Agosta untuk Angkatan Laut Pakistan.

Baca juga: Buntut Pernyataan Menteri Susi, Benarkah Ada ‘Pangkalan’ Kapal Selam di Pulau Tunda?

Proyek Kapal Selam Indonesia yang akan dikerjakan oleh STM dan TKMS, berpotensi menjadi salah satu proyek kerjasama industri pertahanan strategis yang melibatkan Turki. Satu atau dua buah kapal selam akan diproduksi di Turki, sedangkan yang lainnya akan diproduksi di Indonesia. Proyek tersebut juga akan meningkatkan kerjasama antara Turki dan Jerman yang bertahan lama dan sukses dalam membangun kapal selam.

Rincian mengenai model akhir proyek tersebut diharapkan akan diklarifikasi dalam beberapa minggu ke depan pada Proyek Kapal Selam Indonesia, yang dapat menjadi salah satu proyek ekspor terbesar dalam sejarah Turki.

Baca juga: Collins Class Australia – Kapal Selam Canggih dengan Segudang Masalah

Papanikolis (S 120), salah satu Type 214 milik AL Yunani.

Sebagai mitra galangan nantinya akan melibatkan Gölcük Naval Shipyard. Galangan ini telah mendapat lisensi dari HDW/TKMS untuk membangun kapal selam Type 214, yang untuk kebutuhan AL Turki disebut sebagai Reis Class. Secara keseluruhan, Type 214 punya dimensi 65 x 6,2 x 6,6 meter. Selain Turki dan Jerman, keluarga Type 214 juga dioperasikan AL Yunani dan AL Portugal. Yang menarik, meski Turki menawarkan Reis Class ke Indonesia, sejatinya pesanan perdana kapal selam ini untuk AL Turki baru akan selesai pada tahun 2019. AL Turki total memesan enam unit Reis Class, dan keseluruhan pesanan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2025. Sumber Wikipedia.org menyebut ongkos pengadaan satu unit Type 214 pada tahun 2008 mencapai US$330 juta.

Kapal selam dengan kemampuan low noise propeller ini punya bobot 1.700 ton/1.673 ton, dan ditenagai mesin diesel 2 x MTU 16V-396 (3.96 MW) dan motor listrik 1 x Siemens Permasyn. Tidak itu saja, sebagai kapal selam modern, Type 214 juga dapat dibekali teknologi fuel cell AIP (Air Independent Propulsion). Bicara soal kecepatan, laju kapal di permukaan 12 knots, dan saat menyelam ada di rentang 15 – 20 knots. Kemampuan jelajah menjadi nilai lebih Type 214, kapal selam ini digadang punya jarak jelajah maksimum hingga 19.300 km di permukaan, dan 2.311 km di bawah permukaan. (Haryo Adjie)

36 Comments