Norinco ZBD05: Tank Amfibi dengan Kemampuan ‘Berenang’ Tercepat

Ketika muncul berita bahwa Korps Marinir TNI AL kurang puas atas performa ranpur amfibi BTR-4M. Boleh jadi terbuka peluang untuk pengadaan ranpur amfibi dari pabrikan lain. Apakah yang dicari nanti tetap dalam platform panser 8×8, ataukah justru memperkuat elemen ranpur roda rantai, jawabannya berpeluang pada priortitas kebutuhan dan ketersediaan dana. Dan diantara nama pabrikan alutsista yang cukup meroket namanya saat ini adalah Norinco (China North Industries Corporation).

Baca juga: Tak Puas dengan Performa, Korps Marinir Pertimbangkan (Kembali) Pengadaan BTR-4M 8×8

Meski produk alutsista asal Cina tak diunggulkan, namun faktanya di ketiga matra lansiran alutsista strategis sudah banyak yang dipasok dari Negeri Tirai Bambu, umunnya bicara tentang kanon PSU (Penangkis Serangan Udara) dan rudal, maka nama Cina tak bisa ditinggalkan. Di Korps Marinir lebih spesifik Norinco telah memasok kanon twin gun Type 90/35 dan self propelled MLRS (Multiple Launch Rocket System) Type 90B 122 mm. Dan masih dari Norinco, pabrikan alutsista plat merah yang berkantor pusat di Beijing ini nyatanta juga punya ranpur amfibi yang ideal untuk ditawarkan untuk kebutuhan Kavaleri Marinir TNI AL.

Baca juga: Norinco Type 90B – Self Propelled MLRS Terbaru Milik Armed Korps Marinir TNI AL

Yang kami maksud adalah ZBD05, atau kondang juga dikenal sebagai ZBD2000. Dari bentuk hull, ranpur amfibi ini amat kental bahwa dirancang untuk pengoperasian di perairan. Dengan bagian hidung memanjang, ZBD05 benar-benar identik mengikuti bentuk perahu. Bahkan dengan volume internal yang besar menjadikan ranpur ini punya daya apung yang besar. Model sudut landai dan menajam pada ZBD05 dibuat untuk membantu membelah permukaan air, plus bagian hidung didesain hampa sehingga daya apungnya maksimal. Konsep ini sengaja dikembangkan Norinco untuk menjamin ranpur dapat keluar dari LST (Landing Ship Tank) dan masuk ke dalam air.

Baca juga: KRI Teluk Bintuni 520 – LST Terbesar Satuan Kapal Amfibi TNI AL

Digadang untuk melaju di permukaan laut, ZBD05 sudah dilengkapi plat pemecah ombak yang ukurannya cukup besar dibanding kebanyakan ranpur amfibi yang ada. Dalam kondisi tidak digunakan, plat pemecah ombak ini dapat dilipat, sontak ini bisa menjadi perisai tambahan pada bodi.
Posisi mesin pada ZBD05 disematkan pada bagian depan, dengan exhaust membuang ke arah kanan. Penempatan mesin tepat dibagian bekalang ruang paling depan yang kosong, ini merupakan trik untuk mengimbangi titik berat pada kendaraan, sehingga ZBD05 dapat melaju seimbang.

Baca juga: BT-3F APC – Dibangun dari Sasis BMP-3F, Siap Gantikan Pansam BTR-50P Marinir TNI AL

Mesin ZBD05 mengusung jenis diesel yang mampu menyemburkan daya 1.176 kW saat di dalam air, tenaga ini diperlukan untuk menggerakan dua waterjet yang mampu mendorong ZBD05 melaju di air dengan kecepatan 25 km per jam. Bahkan situs army-technology.com menyebut kecepatan renang ranpur ini bisa sampai 45 km per jam. MenjadikanZBD05 jadi yang tercepat di kelas ranpur amfibi lapis baja.

Saat melaju di darat, daya mesin diesel dikurangi hingga 440 kW. Sebagai gantinya asupan mesin ini dimanfaatkan untuk menggerakan enam pasang roda. Uniknya, jarak antar roda pertama dengan roda terakhir ada perbedaan, ini kemungkinan untuk mengakomodasi titik terberat kendaraan. Untuk melaju di darat, kecepatan maksimum ZBD05 bisa dikebut hingga 65 km per jam. Dari sisi kemampuan, ZBD05 dapat menanjak sampai sudut 60 derajat dan mampu melintasi rintangan vertikal setinggi 0,5 meter dan rintangan parit selebar 2 meter.

Baca juga: Norinco WMZ-551 – Ranpur APC Tontaipur Kostrad dari Negeri Tirai Bambu

Untuk akses keluar masuk kendaraan, tersedia tiga palka di sisi atas kendaraan. Palka terdepan untuk pengemudi. Pada palka kemudi terdapat enam periskop yang tersusun dengan pola diamond. Periskop depan dapat dipasangi teleksop pandang malam. Di belakang palka kemudi ada dua palka berbentuk lingkaran tempat prajurit keluar. Sementara akses utama keluar masuk pasukan dari palka utama (ramp door), yakni di belakang kendaraan. Total ZBD05 dapat membawa delapan pasukan infanteri.

Pasukan infanteri keluar dari ramp door.

Sebagai Amphibious Infantry Fighting Vehicle (IFV), ZBD05 dilengkapi kubah Skhaval buatan Ukraina. Kubah ini dilengkapi senjata utama berupa kanon reaksi cepat KBA-2 (ZTM-1) dengan kaliber 30×165 mm. Kanon ini telah dibekali perangkat stabilizer yang memungkinkan penembakkan dilakukan sembari kendaraan bergerak. Dengan kaliber 30 mm, kanon dapat menjebol lapisan baja setebal 19 mm. Masih dalam kubah yang sama, juga disertakan senapan mesin koaksial Type 80 kaliber 7,62 x 54 mm. Untuk menghadapi MBT (Main Battle Tank), pada sisi kiri-kanan kubah dapat dipasangi rudal HJ-73II. Rudal ini sejatinya reinkarnasi dari rudal AT-3 Sagger buatan Uni Soviet.

Baca juga: Norinco Sky Dragon 50 – “Kuda Hitam” Sistem Rudal Hanud Jarak Sedang Untuk Indonesia

Selain versi IFV, Norinco juga merilis varian yang lebih lethal dalam urusan fire power, yakni ZTD05 yang masuk kategori Amphibious Light Tank. Meski punya desain dan struktur serupa, ZTD05 dipasangi kubah dengan meriam kaliber 105 mm. Beberapa ada yang menyebut meriam 105 mm yang dipasang adalah ‘copas’ dari meriam L7 lansiran Royal Ordnance, Inggris.

ZTD05 dengan meriam 105 mm.

Dari sejarahnya, Norinco merilis ZBD05 pada parade militer di Beijing tahun 1990. Awalnya Norinco mengembangkan ranpur amfibi ini untuk kebutuhan Kesatuan Marinir Cina. Namun seiring dinamika, ZBD05 dan ZTD05 juga menjadi arsenal kekuatan pada Divisi Infanteri Mekanis Angkatan Darat. Sebagai negara yang berbasis kontinen, perkuatan pada Marinir dan Divisi Infanteri Mekanis memang dipersiapkan militer Cina untuk misi ofensif. (Gilang Perdana)

33 Comments