Meriahkan HUT TNI Ke-72, Kaplan MT Dilengkapi Kubah Meriam Modular Cockerill 3105

Puncak HUT TNI Ke-72 pada 5 Oktober tinggal dijelang dalam hitungan hari, sesuai janji Panglima TNI, beragam alutsista canggih dan terbaru akan diperlihatkan ke publik dalam defile akbar di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten. Dan dari sekian banyak alat perang yang ditampilkan tiap matra, penampilan perdana medium tank hasil kerjasama PT Pindad dan FNSS Savunma Sistemleri “Kaplan MT” dipastikan akan membetot jutaan mata di Tanah Air.

Baca juga: FNSS Resmi Perlihatkan Kaplan MT, Prototipe Medium Tank Garapan Bersama PT Pindad

Baru tiba pada 23 September lalu menggunakan pesawat kargo IL-76TD, prototipe Kaplan MT tanpa kubah telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Selanjutnya Kaplan MT dibawa menggunakan trailer ke fasilitas PT Pindad untuk dipasangi kubah. Dari sekian karakter yang menarik pada Modern Medium Weight Tank (MMWT) ini adalah penggunaan kubah meriam Cockerill 3105 kaliber 105 mm buatan CMI, Belgia. Jenis kubah meriam ini juga yang akan digunakan pada X18 tank boat produksi PT Pindad dan PT Lundin Industry Invest.

Lebih menarik lagi, meriam dengan teknologi High Pressure ini punya kemampuan modular. Pasalnya dengan kubah (turret) yang sama, secara teori laras (barrel) dapat digonta-ganti, mulai dari laras meriam 105 mm, dapat di setting untuk menggunakan laras bagi kanon 25 mm. Menjadikan misi yang dibebankan pada tank ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dari operasi lawan tank, pengintaian, sampai fire support vehicle.

CMI tak sekedar menawarkan konsep modular pada laras, lebih jauh asitektur pada sistem elektronik, pembidik dan optik juga dirancang dengan gaya modular dan terbuka, sehingga user lebih leluasa dalam penyesuaian antara kebutuhan operasi dan anggaran.

Baca juga: Beginilah Tampilan Pandur II 8×8 FSV Setelah Dipasangi Kubah Cockerill CT-CV 105 mm

Cockerill 3015 sudah menganut full digital weapon stabilisation and computerised fire control. Pasokan amunisi pun ke laras mengadopsi sistem auto reload, alhasil awak pada tank hanya 3 personel, yakni pengemudi, komanda dan juru tembak (gunner). Dalam pengoperasian 24 jam penuh, kubah dilengkapi pembidik thermal dan laser.

Bagaimana dengan elemen perlindungan? Cockerill 3015 punya ketahanan di level STANAG level 5, artinya kubah dapat menahan terjangan proyektil kaliber 25 mm dari jarak 500 meter. Selain memang kodratnya melepaskan aneka proyetil, laras 105HP juga dapat memuntahkan rudal anti tank, yakni Falarick 105. Rudal yang masuk segmen Gun-Launched Anti-Tank Guided Missile (GLATGM) ini dapat menghajar sasaran sejauh 5.000 meter. Falarick 105 mampu membawa hulu ledak tandem hollow charge. Rudal seberat 25,2 kg ini dipandu dengan sistem semi otomatis lewat laser beam. Waktu yang dibutuhkan untuk terbang menyasar ke sasaran sekitar 17 detik. Falarik 105 punya panjang 1015 mm dengan kaliber 105 mm. Temperatur operasional rudal ini di rentang -40 hingga 60 derajat Celcius.

Baca juga: Eksklusif! Bedah Kecanggihan Tank Amfibi BMP-3F Korps Marinir TNI AL

Disamping kiri laras meriam dipasangi senapan mesin sedang coaxial kaliber 7,62 mm Di bagian atas tengah kubah, ada lagi senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm. Tapi senjata ini dioperasikan secara RCWS (remote control weapon system). Untuk proteksi, kubah dilengkapi pelontar granat asap kaliber 40 mm (4 buah di kanan dan 4 buah di kiri).

Prototipe Kaplan MT pertama kali diperkenalkan FNSS pada Mei lalu di ajang IDEF 2017 – Istanbul, Turki. Baik FNSS dan PT Pindad membangun dua prototipe, satu unit di Turki dan satu lagi di fasilitas produksi PT Pindad. Selain akan digunakan untuk militer kedua negara, Kaplan MT nantinya akan dipasarkan ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah.

Pihak FNSS menyebut tank ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 70 km per jam, sementara jarak jelajahnya sampai 450 km. Dengan sokongan mesin diesel pada bagian belakang, Kaplan MT punya powerpack dengan performa tinggi dan mengadopsi sistem transmisi otomatis. (Bayu Pamungkas)

20 Comments