Menkav-2 Korps Marinir Lakukan Latihan Tempur, Tank PT-76 (Ori) Terbukti Masih Perkasa

Sebagai program modernisasi, armada tank amfibi PT-76 Resimen Kavaleri Korps Marinir telah mengalami retrofit pada awal dekade 90-an, utamanya dengan memasang meriam Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia dan mengganti dapur pacu dengan mesin diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92 T Turbocharge seberat 1.200 kg buatan Amerika Serikat yang berkekuatan 290 daya kuda. Namun dari puluhan populasi tank amfibi buatan Uni Soviet (Rusia) ini, nyatanya masih ada varian original yang masih dioperasikan, persisnya PT-76 yang masih menggunakan meriam D-56TM kaliber 76 mm yang tentunya produksi Rusia.

Baca juga: PT-76 MLRS – Prototipe Tank MLRS Amfibi Marinir yang Terlupakan

Masih adanya PT-76 original yang masih beroperasi kami ketahui dari foto yang dirilis Dispen Marinir dalam Latihan Triwulan II Resimen Kavaleri (Menkav) II 2007 yang dilaksanakan di Hambalang, Citeureup, Bogor, Jawa Barat, 9 – 15 Mei 2017. Dalam latihan tersebut, Menkav-2 Mar mengerahkan sebanyak 2 unit tank BMP-3F, 2 unit tank PT-76 (M), 1 unit tank PT-76 serta 5 unit BTR 50P (M) serta diikuti oleh 60 personel dibawah pimpinan latihan Danyon Ranratfib-2 Mar Mayor Mar Laode. PT-76 hasil retrofit disebut dengan label PT-76 (M) dan PT-76 lama (original) disebut dengan label PT-76.

PT-76 beraksi.

Dikutip dari siaran pers Dispen Korps Marinir (13/5/2017), beberapa materi yang dilakukan dalam latihan ini yaitu menembak Cannon (100 mm, 90 mm dan 30 mm) dengan jarak 1.200 meter, menembak GPMG kaliber 7,62 mm dan menembak CIBI cal 12,7 mm dengan jarak 450 meter serta diakhiri dengan mengemudi ranpur darat sejauh 3 Km dengan medan perbukitan sekitaran Hambalang.

Baca juga: PT-76 dan BTR-50 – Duet Maut Ranpur Amfibi di Timor Timur

Retrofit atau kegiatan peremajaan dimulai sejak tahun 1990 pada sejumlah Tank PT-76 yang masih layak pakai. Peremajaan dan modifikasi PT-76 antara lain meliputi penggantian mesin diesel 4 silinder V-6 Rusia yang berkekuatan 240 daya kuda dengan mesin diesel 2 Tak 6 silinder jenis DDA V-92 T Turbocharge seberat 1200 kg buatan Amerika Serikat yang berkekuatan 290 daya kuda. Penggantian ini memungkinkan PT-76 melaju di jalan raya dengan kecepatan hingga 58 km/jam, di jalan biasa 35 km/jam dan di medan terbuka 40 km/Jam. Meskipun demikin kecepatan saat berenang, baik ke arah muka maupun belakang, sama dengan spesifikasi “aslinya.”

Baca juga: PT-76 – Kisah Tank Amfibi Tua TNI-AL

Penggantian meriam D-56TM yang memiliki alur dan galangan berjumlah 32 buah, dengan meriam berkecepatan tinggi seberat 519 kg jenis Cockerill Mk.III A-2 kaliber 90 mm buatan Belgia. Meriam baru ini memiliki panjang laras 3,248 m dengan jumlah alur dan galangan 60 buah serta dibekali 36 butir peluru berbagai jenis. Meriam buatan Belgia ini memiliki jangkauan tembakan sejauh 2,2 Km dan pada penembakan tunggal mampu mencapai 6 km. Adapun sudut dongak meriam ini 36 derajat dan tunduk 6 derajat. Sementara itu senapan mesin DShK diganti dengan FN GPMG kaliber 7,62 mm buatan Belgia.

Dari kiri ke kanan, tank BMP-3F, tank PT-76 (M) dan PT-76.

Baca juga: Cockerill 90 – Kanon Pamungkas Korps Kavaleri

Pansam BTR-50 (M)

Mengenai meriam asli di PT-76, yakni Meriam D-56TM memiliki panjang laras 3,315 mm dan mampu menembak beruntun sebanyak 40 kali dengan kecepatan antara 8 hingga 15 tembakan per menit serta memiliki daya jangkau tembakan hingga 4 km. Pada penembakan tunggal, meriam jenis ini mampu menjangkau jarak sejauh 12,8 km. Meriam ini memiliki sudut dongak tertinggi hingga 40 derajat dan sudut terendah saat menunduk adalah 4 derajat. PT-76 mengangkut amunisi meriam sebanyak 40 butir campuran yang terdiri atas amunisi jenis HE (High Explosive), HEAT (High Explosive Anti Tank) dan HVAP (High Velocity Armour Piercing). (Gilang Perdana)

17 Comments