Low Cost Guided Imaging Rocket: Ketika Roket 2,75 Inchi Dibekali Sistem Pemandu
Saat helikopter serbu Puspenerbad TNI AD dan pesawat tempur TNI AU melaksanakan BTU (Bantuan Tembakan Udara), selain tembakkan kanon maka ujung tombak senjata yang bakal dimuntahkan adalah roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket ) 2,75 Inchi kaliber 70 mm. Dalam praktek, ketimbang melepaskan rudal yang berharga mahal, dan dumb bomb yang butuh kecermatan tinggi dalam peluncuran, maka FFAR menjadi rujukan BTU. Punya presisi tinggi, daya hancur besar, jarak tembak jauh, dan dapat diproduksi di dalam negeri, menjadikan sosok FFAR 2,75 inchi hingga kini masih dominan digunakan TNI.
Baca juga: FFAR 2,75 Inchi – Ujung Tombak Bantuan Tembakan Udara TNI AU & TNI AD
Nah, bagaimana bila roket 2,75 inchi tersebut dibekali sistem pemandu? Dan pada kenyataan diluaran roket 2,75 inchi (kaliber 70 mm) sudah beberapa dirilis dengan guidance system. Bila mengacu ke mahzab dunia alutsista, saat sebuah roket dipasangi sistem pemandu (kendali), maka roket tersebut sudah sah bila disebut sebagai rudal. Adopsi roket 2,75 inchi dengan sistem pemandu beberapa sudah diluncurkan, diantaranya telah dirilis LIG Nex1 dari Korea Selatan dan Kongsberg dari Norwegia.
Baca juga: Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2 – Peluncur Roket FFAR di EMB-314 Super Tucano TNI AU
Sebagai contoh roket 2,75 inchi yang dikembangkan LIG Nex1 diberi label sebagai K-LOGIR (Korean-Low Cost Guided Imaging Rocket). Satu kaliber dengan FFAR yang telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia, LOGIR 2,75 inchi juga dirancang untuk diluncurkan dari wahana kendaraan tempur di darat dan tentunya pesawat/helikopter tempur. LOGIR 2,75 inchi juga dilengkapi sirip lipat (folding fin), bedanya bila sirip FFAR akan mengembang di bagian belakang, maka folding fin LOGIR berada di bagian depan. Selain itu dipastikan LOGIR lebih panjang daripada FFAR, pasalnya dibagian ujung LOGIR terdapat guidance unit dibanding warhead unit.
Baca juga: Multi Kaliber 4 Jenis Roket, Ciri Khas Keunggulan ASTROS II MK6 TNI AD
Karena telah menyandang gelar sebagai rudal, sistem peluncur LOGIR mendapat dukungan dari perangkat TADS ( Target Acquisition and Designation Sights) yang memonitor area sasaran dalam kondisi siang/malam, plus melaksanakan multi target tracking. Sementara bila tentang sistem pemandu, LOGIR memasrahkan pada teknologi imaging IR (infrared) seeker dan real time INS (Inertial Navigation Guidance).
Baca juga: Roket Hydra 70 – Satu dari Tiga Kombinasi Senjata Maut AH-64E Apache Guardian
Bagi pabrikan sendiri, dipilihnya basis roket 2,75 inchi dapat mereduksi smoke propellant dan minimized secondary flame. Sepeti halnya roket FFAR dan Hydra 70, LOGIR juga dapat diluncurkan dengan rapid reaction time dan multiple firing. Dalam segmen roket 2,75 inchi, selain FFAR yang awalnya diproduksi Force de Zeeburg, Belgia, Amerika Serikat juga punya basis roket Hydra 70 yang diproduksi General Dynamics Armament and Technical Products (GDATP). (Bayu Pamungkas)
Spesifikasi K-LOGIR 2,75 Inchi:
– Max range: > 8 km
– Min range: – 1,5 km
– Weight: 17,5 kg
– Dimension: 1,9 meter
– Weight warhead: 4 kg
– Guidance: mid guidance (INS) dan terminal guidance (IR)
– TADS max detection range: > 12 km
– TADS max tracking range: > 8 km
– Mult target engagement: > 3 missile
Udah borong aja…
ini salah satu senjata FA-50 / TA-50, kalau impor bukan low cost lagi namanya, mungkin kita harus bikin guidance unitnya disini. siapa tau korea mau ToT ?
Inovasi yg bagus agar tembakan efektif.
Kenapa harus borong, PT di aja mampu produksi ffar tinggal guided nya
-Low Cost Guided Imaging Rocket-> Karena “Low Cost”, harus bisa dibuat lokal.
Yah kita sudah mampu memproduksi roket FFAR. Sangat menguntungkan bila pindad mau melisensi K-logir ini .pasti tak semahal C705 ,kelebihan bisa di pasang sebagai pertahanan titik baik di darat,laut maupun dipasangkan pesawat coin kita seperti tukano,hawk,hely . Satu jenis roket bisa mengisi arsenal 3 matra dengan label low cost lagi . Sangat mengiurkuan untuk militer dengan dana cekak seperti Indonesia.
pemandunya oke. tapi kapan diintegrasikan kamera FLIR pengunci target? karena mendekat sasaran, pemandu langsung dijamming jadi lost akurasi.. itu harus diintegrasikan ke kamera FLIR.. mgkn mahal tapi harusnya untuk operasi tertentu dan harus memiliki hulu ledak besar (roket lebih besar).
Tapi kamera FLIR ada kekurangan, amerika memiliki teknologi laser yang bisa membutakan kamera FLIR di rudal musuh. Tapi saat ini negara2 sekitar blm tentu memiliki senjata laser mmbutakan. nah kamera flir dibutuhkan.
Rusia memiliki rudal SATAN bagaimana bisa tidak terkalah, itu terkandung teknologi apa saja kok tidak bisa dijamming. perlu dipelajari di sini biar dikembangkan menjadikan senjata yang sangat berbahaya di dunia..
mudahan ide ini jg bagus..
itu saranku..
TOT Guidance-nya !!! itu yang ter-PENTING !!
Lagi serius baca jadi ketawa liat iklan Pemanjang Penis, mbok ya disaring iklannya, wkwkwk
iklan di blog indomiliter ini menggunakan Google Adsense jadi ngga perlu di saring mas arga. iklan google pake riwayat cookie, bisa mengetahui riwayat pencarian mas arga selama berselancar di internet. kalau mas arga suka buka-buka atau mengunjungi website yg kayak diatas gitu. praktis google akan mengikutinya dengan menampilkan iklan yg pas buat mas arga. wkwkwkwkk.
kalau mas arga merasa ngga pernah buka website-website kayak gitu. praktis iklan-iklan yg kayak gitu juga ngga pernah muncul. he he
betul .. sering buka situs porno cookiesnya ngikut , iklan situs kalo pake uc browser udah bisa di block kok ..
Udah kayak brimstone versi murah donk. ToT dah guide nya
tambah range nya..!
Pindad apa juga sudah bisa memproduksi roket 80, 240, yang umum digotong oleh mil mi 35p penerbad? Jika roket2 tsb juga menerima perlakuan serupa k-logir, bisa dipastikan akan menambah ktetpatan daya pukul dan daya hancur, ujung2 biaya perang bisa lebih ekonomis. Roket 80mm dgn k-logir juga bjsa disulap menjadi poor’s man ram atau poor’s man fl-3000n ciws.