Kowsar: Bukti ‘Kecintaan’ Iran pada Rancang Bangun Northrop F-5

Diantara negara-negara ‘pelestari’ jet tempur Northrop F-5, nama Iran mempunyai tempat tersendiri. Selain karena Negeri Para Mullah berstatus sebagai rival berat Amerika Serikat, Iran yang di akhir rezim Mohammad Reza Pahlevi memiliki ratusan unit F-5A/B Freedom Fighter dan F-5 E/F Tiger II, justru terlihat gigih mengembangkan varian jet tempur dari basis F-5. Bahkan belum lama ini, Tehran mengklaim sosok F-5 terbarunya sudah disokong teknologi jet tempur generasi keempat.

Baca juga: Beratnya TNI AU “Melepas” Si Macan F-5 E/F Tiger II

Bukan hanya soal teknologi generasi keempat, jet tempur yang diberi label “Kowsar” juga diklaim sebagai sesuatu yang baru dari Iran Aviation Industries Organization (IAIO). Dalam Pameran Industri Pertahanan Nasional, 21 Agustus 2018 lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani dihadapan media lokal terlihat bangga duduk di kokpit Kowsar. Malahan Tasnim News Agency menyebut Kowsar sebagai rancangan dan produksi asli dari para injiner Iran.

Meski dari segi bentuk tak terbantahkan Koswar adalah tak lain adalah F-5 B/F (tandem seat). Beberapa situs merilis informasi bahwa Koswar telah dilengkapi dengan perangkat avionik digital dan multi purpose radar. Lebih dari itu tak ada informasi yang dirilis oleh Pemerintah Iran tentang Kowsar.

Namun, melihat dari pengembangan HESA Saeqeh 2 yang dirilis pada tahun 2015 lalu, Iran sudah mencangkokan mesin buatan Rusia, 2 × Ivchenko ai-322f afterburning turbojet pada jet tempur yang sejatinya berasal dari F-5 A/E (single seat). Saeqeh terbilang fenomenal, lantaran meski fuselage-nya identik dengan F-5, namun sayap tegaknya mencomot model ganda, layaknya F-22 Raptor, atau disebut two vertical stabilizers.

Disebut-sebut pengembangan Kowsar merupakan bagian dari proyek Azarakhsh-II, yang generasi pertamanya telah berjalan sejak 1997 yang dijalankan oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA). Sasaran dari proyek Azarakhsh adalah menjadikan ratusan armada jet tempur F-5 bisa tetap serviceable, maklum sejak pecah kongsi dengan Negeri Paman Sam, Iran sudah puluhan tahun terkena serangkaian embargo dari AS dan negara-negara NATO. Proyek Azarakhsh mengedepankan penggantian sistem avionik, persenjataan dan mesin.

HESA Saeqeh 2

Lepas dari itu semua, para analis meyakini apa yang telah dirilis oleh Iran bukan merupakan produksi baru, melainkan re-build dari basis F-5 yang sudah ada. Argumen itu terasa kuat, seperti sejak 2007, hanya enam unit Saeqeh 2 yang dikirimkan untuk angkatan udara.

Baca juga: Misterius, Suatu Negara di Asia Lakukan Upgrade F-5 Tiger dari Perusahaan Israel

Sebagai sekutu AS di dekade 70-an, Iran menjadi negara pengguna F-5 kedua terbesar di dunia. Catatannya pada 1972, AU Iran telah menerima 104 unit F-5 A dan 23 unit F-5 B. Masuk ke tahun 1975, Iran kembali menerima 166 unit F-5 E/F Tiger II dan 15 unit pesawat intai RF-5A. Semenjak menerima F-5 E/F, beberapa unit F-5 A/B dijual ke Ethiopia, Turki, Yunani dan Vietnam Selatan. (Gilang Perdana)

7 Comments