Jepang Rilis Konsep Multipurpose Trimaran, Ingatkan Kita Pada Sosok KRI Klewang 625

Pasca terbakarnya KRI Klewang 625 pada Oktober 2012, debut kapal perang trimaran besutan PT Lundin Industry Invest (North Sea Boats) menjadi tak menentu. Sempat ada kabar di Agustus 2014, bahwa TNI AL akan memesan empat unit KCR (Kapal Cepat Rudal) Klewang Class. Namun seiring berjalannya waktu dan pergantian pucuk pimpinan TNI AL, kabar tentang Klewang Class seolah meredup dan terlupakan. Sementara nun jauh di utara, di tahun yang sama Jepang rupanya sedang merancang kapal patroli berdesain trimaran (tiga lunas), yang sekilas punya kemiripan dengan Klewang Class.

Baca juga: KRI Klewang – Andalkan Desain “Ikan Cucut” Serta Stealth Capabilities

Dan belum lama ini pada ajang MAST (Maritime/Air System & Technologies) di Tokyo, Jepang 12 – 14 Juni 2017, ATLA (Acquisition Technology and Logistics Agency), badan dibawah Kementerian Pertahanan Jepang, merilis desain kapal patroli multipurpose trimaran. ATLA merancang desain kapal ini sejak tahun 2014 untuk kebutuhan AL Beladiri Jepang atau Japan Maritime Self Defense Force (JMSDF). Dikutip dari navyrecognition.com (13/6/2017), kapal yang masih berstatus konsep ini masih akan terus diuji coba sampai tahun 2018, diantaranya lewat computational fluid dynamics (CFD) dalam berbagai skala model. Jika nanti dari hasil uji desain dinyatakan layak, maka besar kemungkinan kapal trimaran ini akan masuk masa produksi.

Baca juga: Finally! TNI AL Resmi Pesan 4 Unit KCR Klewang Class

KRI Klewang sesaat setelah diluncurkan ke perairan

Lewat proyek yang diberi label HMSVO (High Speed Multi-hull Vessel Optimisation), kapal perang berciri stealth ini menawarkan kecepatan tinggi, yakni maksimum 35 knots. Meski tak terlihat penempatan rudal anti kapal, pada bagian anjungan disiapkan meriam reaksi cepat OTO Melara 76 mm, sementara diatas hanggar disematkan kanon CIWS (Close In Weapon System) Phalanx kaliber 20 mm. Kapal trimaran ini memang memberi perhatian khusus pada operasi helikopter. Ukuran hanggar dan deck dirancang mampu didarati helikopter ukuran sedang, sekelas Leonardo AW101 yang berbobot 14 ton. Selain helikopter, kapal ini juga sedari dini akan disiapkan sebagai home base bagi drone helikopter.

Baca juga: “Datang Tak Dijemput Pulang Tak Diantar,” Helikopter AW101 Telah Tiba di Indonesia

Dibanding Klewang Class, konsep trimaran untuk AL Jepang ini memang lebih besar, punya panjang 92 meter dan bobot ditaksir 1.500 ton, sementara Klewang Class punya panjang 63 meter. Dapur pacunya disokonhg tiga mesin diesel dan tiga waterjets, nantinya kapal ini bakal punya kecepatan maksimum 35 knots dan kecepatam jelajah 15 knots. Jarak jelajah kapal ini dirancang sampai 6.482 km. Secara keseluruhan, kapal ini memiliki lebar 21 meter dan draft 4 meter.

Menyandang peran sebagai multipurpose trimaran, jelas bahwa kapal dengan 50 awak ini dapat disiapkan untuk menjalankan beberapa misi. Untuk menunjang multipurpose tersebut, terdapat multi mission bay. Diantara skenario yang ditawarkan seperti mine countermeasure (buru ranjau), light sealift, dan offshore patrol/special operation. Khusus untuk special operation, kapal ini dapat membawa rigid-hulled inflatable boat (RHIB) ukuran 7 meter dan 11 meter. Klewang Class meski tak dirancang denga hanggar, pada versi SAR dan OPV (Offshore Patrol Vessels) juga dilengkapi dengan deck untuk didarati helikopter ringan.

Baca juga: North Sea Boats X2K Special Forces – Andalkan Akselerasi dan Kecepatan Hingga 60 Knot!

Melihat Jepang yang serius mengembangkan kapal patroli trimaran, sedikit banyak mengingatkan bahwa Indonesia lebih dulu berhasil mewujudkan, hingga sukes meluncurkan KRI Klewang di tahun 2012 silam. (Gilang Perdana)

18 Comments