Januari Ini, PT DI Siap Serahkan Enam Unit AS550/AS555 Fennec Untuk Puspenerbad TNI AD
|Ada kabar baik datang dari Bandung, pasalnya di bulan Januari ini PT Dirgantara Indonesia (PT DI) berencana akan melakukan penyerahan enam unit helikopter serbu ringan AS550 Fennec kepada Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk kebutuhan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad). Penyerahan enam unit AS550 /AS555 Fennec di Januari ini menjadi batch keempat dari paket AS550 Fennec yang dikirim PT DI.
Baca juga: AS550 Fennec – Generasi Anyar Helikopter Serbu Ringan TNI AD
Sebagaimana diketahui, Puspenerbad total akan menerima 12 unit helikopter serbu ringan Ecureuil/Fennec dari Airbus Helicopters. TNI AD akan menerima enam heli dengan tipe mesin tunggal dan enam unit lainnya dengan mesin ganda. Dua belas unit AS550 Fennec TNI AD ditempatkan untuk Skadron 12/Serbu yang bermarkas di Lanumad Gatot Subroto, Waytuba, Way Kanan, Lampung.
“Sampai saat ini enam unit AS550 Fennec telah diserahkan dan dioperasikan oleh Puspenerbad, sementara dari enam unit yang akan diserahkan Januari ini, tiga sudah dalam status siap kirim, dan tiga lainnya (1 unit AS555 dan 2 unit AS550) sedang dalam proses acceptance,” ujar Staf Humas PT DI, Kerry Apriawan kepada Indomiliter.com.
Berdasarkan kesepakatan antara Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia, peralatan tempur untuk AS550 Fennec TNI AD mencakup pod senapan mesin FN HMP250 dan peluncur roket FFAR jenis FZ-219 yang akan dipasang oleh PT Dirgantara Indonesia di pabriknya di Bandung. Fennec adalah versi militer dari seri helikopter Airbus Ecureuil. Seri ini terdiri dari tipe mesin tunggal dan ganda yang memiliki kemampuan adaptasi dan solusi sistem yang hemat biaya.
Baca juga: Puspenerbad TNI AD Terima Unit Pertama Helikopter Serbu AS550 Fennec
AS550 Fennec berangkat dari rancangan heli sipil AS350 Squirel, jadi jangan bayangkan sosok heli ini punya tampang sangar, malah tampangnya terbilang imut dengan sumber tenaga hanya dari satu mesin. Meski begitu, heli ringan dengan bobot kosong hanya 1,2 ton ini dapat membawa persenjataan yang mematikan berikut perangkat avionik canggih.
Berangkat dari platform helikopter sipil, untuk paket persenjataan tentunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kocek dari negara pembeli. Misalnya, Fennec yang dioperasikan militer Denmark, dibekali dengan pemandu rudal anti tank yang dapat bekerja secara elektronik. Perangkat yang dimiliki heli diantaranya rudal TOW, pembidik yang bisa dioperasikan siang dan malam yang ditambahkan pelacak target berpemandu laser atau laser range finder.
Bicara soal ketangguhan, Fennec disokong desain airframe dan fuselage dari bahan fiberglass khusus, sehingga bobot total helikopter ini jauh lebih ringan dibanding heli lain dikelasnya. Rotor utama Fennec dibuat dari bahan khusus Starflex, demikian pula untuk blade rotor, dibalut bahan komposit yang kuat dan mampu mereduksi kebisingan akibat putaran rotor. (Haryo Adjie)
Nambah lagi kah ?
Pasti nambah. Kita tdk mngenal ska heli serang murni atu heli serbu murni. Yg ada adlh heli serbu komposit. Dgn standar jlh heli serbu jauh lbh banyak drpd heli serang. Standar maximum ratio 1 heli serang & 3 heli serbu. Pndamping fennec adlh bell 412. Jlh bell 412 utk trimatra + basarnas 100 unit dmn total utk tni ad 60 unit. Hitung saja sndiri kebutuhan fennec brapa. Kau kan tukang ngitung
Hahaha…..langsung menohok, pukulannya.
Untuk TNI AD 60 unit Bell 412 itu sudah cukup. Fennec untuk AD paling banyak 20 unit.
Tahun 2020 untuk TNI AD, target 6 skuadron serbu dan 2 skuadron serba guna di mana jumlah unit untuk 1 skuadron yang ideal adalah 24 unit.
Sekarang tinggal dikalikan saja :
6 skuadron serbu x 24 unit = 144 unit.
2 skuadron serba guna x 24 unit = 48 unit
Dari 144 unit – 60 unit Bell 412 = 84 unit
Karena skuadron serbu komposit maka prediksi saya 84 unit ini akan diisi :
20 Fennec untuk mengawal 60 unit Bell 412
20 fennec / 60 bell 412 =
20 / 60 = 2 / 6 = 1 / 3
48 unit Blackhawk
16 unit Apache untuk mengawal 48 unit Blackhawk.
16 / 48 = 4 / 12 = 1 / 3
48 unit = 2 skuadron serba guna bakal diisi :
1 skuadron Mi ( 5 unit Mi35 + 12 unit Mi 17 + 3 unit Mi26 = 20 unit)
48 – 20 = 28
Jadi tinggal 28 unit
1 skuadron (8 unit Chinook + 20 unit Apache = 28 unit)
Mengapa 8 unit Chinook ?
Yang maju 2 unit Chinook
2 unit siaga
2 unit pemeliharaan
2 unit cadangan kalau ada yang jatuh.
1 / 3
1 unit Chinook dikawal oleh 3 Apache.
2 unit chinook yang maju dikawal 2 x 3 = 6 apache
6 apache maju
6 apache siaga
6 apache perawatan
2 apache cadangan kalau ada yang jatuh.
Jadi prediksi saya dari trio abc untuk TNI AD akan ada total :
36 unit Apache
48 unit Blackhawk
8 unit Chinook
Saya hanya menghitung tetapi entah benar atau tidak ya nggak masalah untuk saya.
Xixixixixi
kalo apache & blackhawk bagaimana. dulu ada rencana 3 skala apache & 2 skala blackhawk. l
@tukang ngitung
Kbutuhan fennec flexibel atuh. Minimum 20 unit. Untuk ska heli serbu ringan komposit penerbad tdk mmberi jawaban yg pasti. Jawaban mereka simpel lihat dulu keuangan. Lain dgn ska heli serbu berat jawabanx jelas 5 ska
@distanata
Sdh direvisi. Jlh ska brkurang tp unit ttap. Apache dikurangi tp blachawk nambah
km tni ad ngotot memilih blackhawk bukannya caracal
masukkan/informasi bagus nih ….. Doctrine AD tidak ada skadron heli attacks atau assault murni… Ayo hitung lagi bung Phd..
kalau nggak salah nambah 25 atau 37 unit lagi
Masih menunggu dan mengharapkan pengembangan gandiwa???????
Haha Gandiwa itu proyek sangat gajelas bung. Gak pernah ada di MEF, cuma maket sama brosur spesifikasi saja.
Min sepanjang sejarah saya membaca tulisan admin semuanya selalu actual dan terjadi, hanya satu yang masih belum jelas
http://www.indomiliter.com/finally-tni-al-resmi-pesan-4-unit-kcr-klewang-class/
Itu saya harap akan terjadi kedepannya, atau ada kabarnya min?
Pada saat tulisan itu dibuat, kondisinya cukup jelas, namun ada perubahan rencana dengan bergantinya KSAL. Untuk saat ini belum ada kabar pasti tentang kelanjutan proyek Klewang.
Tdk hanya proyek klewang class yg disuspenf. Pengadaan 12 fa-50 jg disuspend dikarenakan prubahan status skadud 1 pasca dibatalkannx wing 300 kohanudnas
Weh borong lgi ayoo
Assalamu”alaikum wr. wb.
Fennec kan besutan uerocopter ya
bisa di instal sama rudal hellfire?
siapa tahu combat systemnya pakai produk lainnya
Ngak akan bisa Om, lihat saja di atap heli ini ada Optik ngk untuk copilotnya ? TIDAK ADA, ngk akan mungkin bisa nembak hellfire, wong nembak rocket podsnya juga pasti “dikira-kira” karena KALAU nembak rocket pods seluruh badan heli harus ikut digerakkan, gimana mau efektif heli seperti ini, paling untuk scouting dan itupun harus jaga jarak JAUUUUUUUUUUHH sekali dengan musuh. Pernah NONTON RAMBO III?? stalone kan nembak heli ini ( disamar jadi heli russia) pakai MG Dshk Russia 14.5 mm, di scene itu pelurunya masih bisa membal dari kaca depan dan makan waktu sekian detik beru meledak—–> ngk masuk akal banget, dan dalam Faktanya itu pelurunya sudah langsung menewaskan kedua awak. Wong Heavy MG cal. 50 saja bisa langsung bikin bolong lapisan tipis fennec ini. Ini mah helicopter cuman bisa buat MEDIVAC saja tidak bisa ke Front depan, abis diganyang Malay dan hellfire cuman NGIMPI…..tidak ada wacana, kecuali mereka harus upgrade sensor dan alat penjejak baru di atas kurusi copilot, dan itu sepertinya ngk mungkin melihat visi pengambil keputusan di tentara seperti sekarang…………………………………………………………………………………………………………
Eee mas gundik…
(gundik kok laki, brarti gundiknya warok…alias LGBT jaman old)
Kalo nglecehin bangsamu sendiri kok kebangeten…kamu kira pemimpin-pemimpin kita itu kumpulan orang bloon ????
Itu lihat di @Garuda Militer…foto-foto fennec di PT. DI yg sudah dilengkapi EOTS
typo min masa “Peluncur toket FFAR FZ-219” di ket gambar ke 2.
FZ-219 adalah peluncurnya, dan roketnya menggunakan jenis FFAR 2.75 inchi 🙂
Pa, kenapa yang Fennec yang didapat tidak ada satupun bisa menembakkan ATGM ?? bukankah helikopter dengan perlindungan bagian depan lemah seperti Fennec ini tidak bisa mendekati APC Tank dan koridor AA ringan sampai berat dari jarak dekat ( taruhlah dibawah 2, 5 kilometer, BAGAIMANA mau efektif untuk daya getar ke lawan??? jangan nanggung donk kalau borong barang, helikopter ini tidak jauh beda dengan heli ringan jerman si beo itu donk, hanya bisa nembakkan roket ringan yang arahnya permanent dan daya tembus kurang baik untuk Armor berat. MG maaaa yaaaahh udah ngk jamann donk, ini bukan tahun 1960an lagi, musuh roket panggulnya saja sudah bisa menghancurkan Super Cobra Turki kemaren pake IGLA murahan, dari jarak kurang dari 1 KM, lihat donk di Youtube TNI AD, cobra turki sampe belah badannya kena IGLA russia dan itu adalah notabene gunship tercepat sekarang ini, bisa mendekati 400 km per jam, apalagi AH-1Z punya US MARINES, gunship tercepat bisa 400 km / jam ples ples kalo terbang lurus dan ITUPUN masih rentan thdp roket ringan. JANGAN TANGGUN kalao mau upgrade. ATGM di Fennec tu WAJIB ada, tidak bisa ditawar lagi. saya aja penjual diecast saja yang awam bisa mencium koq kalau upgrade ini sebetulnya sia sia……………
beli seratus unit
minta tot 100% pasti dikasi( dijamin dikasi )
lalu buat pengembangan gandiwa
tempo lima tahun jadi deh nkri swasembada heli serbu taktis
ini baru komen cerdas yg lain hanya numpang lewat saja
apa lagi siwoof woof tau nya cuman nawarin aja
dasar sekutu dr
Jangan gitu mas,bang woof woof selalu bagus kok komennya ,semua pake perhitungan yang jelas dan pasti ,idnya mas aja plagiat sama dia,berarti ada yang mas kagumi dari dia kan ???
Impossible, kinerja PTDI kaya gitu………banyak dana juga tersedot untuk ” hal – hal ” tidak jelas, komitmen LOW, kemauan kerja dipertanyakan dan faktor dukungan dari lembaga pertahanan lain yang tidak SINKRON dan rencana kerja kacau balau………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
@bri
dulu emang gue kagum
sekarang now karna dia sekutunya si dr
sales pesawat tekno ngemis banyak negara
alias uda jadi kartel
setiap komen pasti kalau enggak fa 50
pasti c/ d gripik yg ditawarin,enek gue kok baca komennya.
kadang berubah wujub jadi good people untuk melawan ruskye.
Lho emangnya RI nggak minta tekno ke banyak negara untuk IFX / KFX ?
Untuk radar AESA saja mesti minta tolong ELTA Israel dan SAAB Swedia untuk ngecek pengembangan radar.
http://www.janes.com/article/70731/south-korea-teams-with-elta-systems-for-kfx-radar
http://www.janes.com/article/76725/saab-joins-south-korean-aesa-fighter-radar-development-effort
Baca yang banyak ya hai gadungan.
Mikir dong kalau ngomong.
Dasar Russian fanboys.
Betul mas,kadang saya bingung lihat sam russian fanboys,selalu mengagungkan sukhoi mereka itu,hanya karena bisa melakukan manuver pughacev yang memukai mata,padahal manuver seperti itu mudah dipatahkan rudal seperti aim 9x sidewinder II ,dikira pertempuran udara kaya zaman pd 2 masih dogfight, sekarang zamannya bvr ,siapa yang mengendus duluan dia yang menang,makanya jangan kebanyakan nonton top gun
Jamannya BVR.? Ada jaminan pasti mengenai sasaran yg berjarak diatas 70 Km.?
Kecepatan berbanding terbalik dng kemampuan manuver bung. Begitu jg dng rudal.
Kalo dilihat systim optronik dan pemandu lasernya blm terlihat sedangkan negeri sebelah sdh beli MD 500G lengkap komplit…semoga fennec TNI AD demikian jg lengkap komplit
Min mo nanya ada kabar pembelian SAM buat kapal PKR blum ?
Sdh kontrak
Kalo cuman gotong roket ffar sama machine gun mah ,mendingan buat bell 412 yang teknologinya sudah dikuasai ,abis itu dipasang machine gun sama roket ffar,apa bedanya jika tni hanya mempersenjatai helikopter ini dengan terbatas.
Bedakan heli serbu dengan heli serang.
Ga semua mesti pake heli serang kelas berat seperti apache. US army aja make heli ringan.
Bell 412 itu untuk heli serbu.
Heli serbu untuk mengangkut pasukan ke garis depan.
Contoh heli serbu selain Bell 412 itu adalah Blackhawk, Caracal dsb.
Heli serbu biasanya dikawal heli serang seperti Apache.