Intip Dua Desain Kapal Selam Mini 22 Meter Untuk TNI AL

Tak terbantahkan bahwa Indonesia pernah menjadi penguasa Siluman Bawah Laut, dan pelan berharap pasti, kini predikat kekuatan yang dahulu pernah disandang ingin digenggam lagi. Memang berat perjalanan yang harus dilalui, mengingat apa yang dilakukan negara tetangga sudah jauh lebih unggul, baik dari aspek kualitas dan kuantitas alutsista kapal selam. Dalam konteks penggelaran armada kapal selam, selain berharap akuisisi 12 unit kapal selam dapat terealisasi di tahun 2024, juga ada program pengembangan kapal selam mini (midget submarine) untuk kebutuhan Korps Hiu Kencana TNI AL.

Baca juga: Kapal Selam Mini – Andalan Taktik Gerilya Bawah Air di Laut Dangkal

Luasnya wilayah perairan dangkal, terutama di Indonesa Bagian Barat mendorong hadirnya kapal selam mini sebagai opsi yang sangat rasional untuk mendukung tugas patroli, penindakan, dan misi intelijen. Ada tuangan ide kreatif pada pengembangan kapal selam mini modern untuk TNI AL. Yang pertama adalah rancangan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AL (Dislitbangal) dan Kedua, rancangan PT Palindo Marine yang bekerjasama dengan Balitbang Kemhan, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan Universitas Indonesia. Kedua rancangan kapal selam mini tersebut sama-sama mengacu pada standar kelas 22 meter (panjang lambung) dan lebar 3 meter. Meski mirip, ada yang membedakan antara kedua rancangan kapal selam, yaitu pada sirip (sail planes).

Pada rancangan kapal selam mini Dislitbangal, sirip tersebut berada di bagian depan lambung. Sementara pada desain kapal selam mini dari Palindo Marine, sail planes berada pada sisi kakan dan kiri conning tower. Desain kapal selam mini dari PT Palindo Marine belum lama ini diperkenalkan pada ajang Indo Defence 2016, wujudnya masih berupa mockup yang dipamerkan untuk khalayak. Sementara kapal selam mini Dislitbangal sudah diwujudkan dalam scala model untuk pengujian di laboratorium. Harapan dari kedua perancang kapal selam ini rasanya sama, yaitu mendapatkan kucuran dana pengembangan dan penelitian dari Kementerian Pertahanan (Kemhan), hingga nantinya dapat dituangkan dalam wujud prototipe. Maklum implementasi kapal selam bukan perkara mudah dan murah, dibutuhkan pengujian yang mendalam dan proses produksi yang berbeda dari kontruksi kapal atas permukaan.

Baca juga: Sotong AUV – Prototipe Drone Bawah Laut Rancangan Dalam Negeri

Kapal selam mini korea Utara (Sang O Class) dalam misi penyusupan yang gagal ke Korea Selatan.
Kapal selam mini AL Iran – Ghadir Class.

Khusus untuk rancangan kapal selam mini Palindo Marine, konsep kapal selam ini dimulai pada awal 2016. Konsep, yang menampilkan sebuah kapal dengan lebar 3 meter, memiliki kedalaman operasi maksimum 150 meter dan daya tahan (endurance) enam hari. Kapal dapat menampung lima awak, dengan ruang sampai sembilan personil tambahan, dan dapat mencapai kecepatan tertinggi 10 knots saat di dalam air. Meski platform telah disusun terutama untuk pengintaian dan pengiriman pasukan khusus, sistem senjata belum dimasukkan ke dalam desain kapal selam ini.

Sedikit beda dengan kapal selam mini rancangan Dislitbangal, desain yang lebih dulu diperkenalkan ini sudah memasukkan elemen senjata ke dalam struktur kapal. Kapal selam mini 22 meter Dislitbangal disebut-sebut dapat membawa 4 unit torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo).

Baca juga: AEG SUT 533mm – Heavyweight Torpedo dengan Pemandu Sonar Pasif dan Aktif

Berikut komparasi rancangan kapal selam mini Dislitbangal dan PT Palindo Marine.

Spesifikasi Desain Kapal Selam Mini Dislitbangal
– Panjang: 22 meter
– Diameter press hull : 3 meter
– Draft: 2,6 meter
– Displacement atas air: 111 ton
– Displacement bawah air: 133 ton
– Radius/ kecepatan di permukaan: 1200 mil/ 8-12 knot
– Radius/ kecepatan di bawah air: 160 mil/ 4-14 knot
– Endurance: 6 Minggu
– Kedalaman selam: 80-140 meter
– Awak: 11 personel
– Mesin: 1x250kW, Diesel generator
– Battery: 220 sel – 440 volt DC
– Kapasitas BBM: 20 ton
– Propeler: Twin screws – counter
– Senjata: 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)

Desain kapal selam karya Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA.

Baca juga: Buntut Pernyataan Menteri Susi, Benarkah Ada ‘Pangkalan’ Kapal Selam di Pulau Tunda?

Spesifikasi Desain Kapal Selam Mini PT Palindo Marine
– Panjang: 22 meter
– Diameter press hull : 3 meter
– Draft: 2 – 3 meter
– Radius/ kecepatan di permukaan: 10 knots
– Radius/ kecepatan di bawah air: 10 knots
– Kecepatan silent run: 4 knots
– Endurance: 6 Minggu
– Kedalaman selam: 30-100 meter
– Awak: 5 personel
– Combat swimmer: 7 – 9 Pasukan Katak

Mockup kapal selam mini PT Palindo Marine.

Bukan Tak Mungkin
Mungkin ada rasa skeptis ketika mendengar kata rancangan desain dan prototipe pada proyek alutsista, apalagi jika sudah menyangkut dukungan pendanaan. Namun lepas dari beragam tantangan, sejatinya Indonesia sudah punya pengalaman dalam mewujudkan kapal selam mini, bukan sebatas konsep. Seperti yang telah dibuat oleh D. Ginagan di Yogyakarta pada tahun 1947 bisa menjadi inspirasi.

Baca juga: Bermesin Mobil Fiat 4 PK, Ini Dia Prototipe Kapal Selam Pertama Buatan Indonesia

Kapal selam Ginangan disita Belanda dan dibawa ke Semarang.

D. Ginangan membuat kapal selam mini pada Juli 1947 di Perbi Yogyakarta dengan anggaran ± 35.000 (ORI). Data kapal selam yang tidak berperiskop ini adalah sebagai berikut, panjang 7 meter, lebar 1 meter dan DWT 5 ton. Kapal selam tersebut dilengkapi dengan sebuah torpedo kapal terbang yang banyak terdapat di lapangan terbang Maguwo Yogyakarta, peninggalan Jepang dengan panjang 5 meter. Alat penggerak kapal tersebut sebuah mesin mobil Fiat berkekuatan 4 PK, sedangkan sebagian badan kapal digunakan untuk tangki bensin. Jika di masa revolusi Kemerdekaan Indonesia bisa mewujudkan kapal selam, maka semestinya di era modern saat ini mewujudkan tekad Ginangan bukan menjadi sesuatu yang mustahil. (Gilang Perdana)

23 Comments