Hawkei 4×4: “Ringan, Terlindungi dan Tangguh,” Inilah Rantis Baru Andalan Australia
|Mungkin karena salah satu unit pasukan khusus di Indonesia menyukai produk alutsista lansiran Australia, mendorong Thales Australia, manufaktur persenjataan asal Negeri Kangguru untuk berharap bisa memasarkan produk andalannya di Indonesia. Thales Australia sebelumnya telah memasok ranpur lapis baja MRAP (Mine Resistant Ambush Protected) Bushmaster. Yang kemudian dengan menggadeng PT Pindad dirilis Bushmaster versi Indonesia yang dikenal dengan label “Sanca.”
Baca juga: Bushmaster PMV – Jawara Perang Afghanistan Untuk Kopassus TNI AD
Meski bukan dari Thales, jauh pada era 90-an, Kopassus (Komando Pasukan Khusus) saat itu fenomenal menggunakan rantis serbu Flyer 4×4 buatan ADI (Australian Defence Industries).Nah, kali ini yang digadang Thales Australia masih berupa rantis lapis baja dengan penggerak 4×4 yang disebut sebagai Hawkei. Rantis yang dari desain sekelas dengan Komodo 4×4 buatan Pindad, oleh pabrikannya digadang sebagai Next Generation Light Protected Vehicle. Pakemnya mengacu pada highly protected, termasuk ketahanan menghadapi efek ledadan dari ranjau dan Improvised Explosive Devices. Dalam waktu kurang dari 30 menit, bila diperlukan Hawkei bisa dipasangi ceramic appliquè armour dengan bobot 600 kg
Rantis dengan posisi kemudi disisi kanan yang sudah kenyang medan tempur di Irak dan Afghanistan ini punya bobot 7 ton, sementara payload yang bisa dibawa hingga 3 ton. Dengan desain modular, Hawkei dapat disiapkan untuk mendukung misi troop movement, command and control, electronic warfare, liaison, surveillance and reconnaissance.
Baca juga: PT Pindad Kembangkan Rantis Bushmaster Versi Indonesia
Pihak Thales Australia merilis dua varian Hawkei, yakni Hawkei 4 door dan Hawkei 2 door. Karena digadang sebagai rantis sekelas Komodo dan P2 Commando, maka jenis senjata yang bisa dibawa pun setanding, yakni pada bagian atas telah disiapkan dudukan (weapon mount) untuk RCWS (Remote Control Weapon Station), senjatanya bisa pelontar granat otomatis 40 mm, GPMG 5,56 mm dan Senapan Mesin Berat (SMB) 12,7 mm.
Seperti halnya Bushmaster, Thales Australia merancang Hawkie sebagai rantis yang cerdas, dalam spesifikasinya paket Hawkei sudah dilengkapi dengan SOTAS IP Smart Platform Advanced Vehicle Electronic Architecture, sehingga dapat menjalankan peran Command, Control, Communications, Computers, and Intelligence (C4I).
Punya desain khas mobil rally Paris-Dakar, Hawkei disokong mesin diesel tangguh, Styer M16 SCI 3.200cc monoblock 200 Kw. Hawkei melaju dengan transmisi ZF 6HP 280 yang menyediakan enam percepatan maju, satu percepatan mundur dan convertor lock up. Kecepatan maksimum rantis 7 ton ini bisa dibawa ngebut hingga 130 km per jam. Dengan kapasitas bahan bakar penuh (200 liter), Hawkie sanggup menjelajah sampai 600 km.
“Hawkei adalah kisah sukses besar bagi industri pertahanan Australia. Ini adalah kendaraan terlindungi di dunia dengan kemampuan luar biasa dan dengan teknologi digital canggih yang dibangun untuk meningkatkan keefektifannya. Kendaraan ini dirancang dan dikembangkan di Australia dengan menggabungkan dari pengalaman Bushmaster yang menyelamatkan jiwa pasukan kami di Irak dan Afghanistan,” ujar Christopher Pyne, Menteri Industri Pertahanan Australia. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Hawkie 4×4
– Length: 5,8 meter
– Width: 2,395 meter
– Height: 2,320 meter
– Wheelbase: 3,65 meter
– Crew: 4-6 (including driver)
– Weight (GVW): 10.600 kg
– Kerb weight: 6.811 kg
– Payload: 3.000 kg
Pritttttttt….bung admin layak disemprit karena mewartakan alutsista yg tidak dimiliki Indonesia
Kendaraan yg bagus. Australia dah mature dalam hal ini.
ini produk sangat merendahkan marwah nkri
apa sih kehebatannnya
ingat ya sekarang nkri bukan tempat barang sampah kayak gini
kok mau nawarin join itu rudal atau ciaws
kok barang sampah kayak gini mending buang saja kelaut
dasar barang sampah ini
Lebih sampah lagi mobil bodong ASEM KA..
Boro2 kena ranjau, kena lobang gede aja langsung monyong, rontok sampai bijinya keluar..
Yang benar Hawkei bukan Hawkie, tolong koreksi tulisannya
Kapan yaa PINDAD bisa bikin rantis yg gak setengah hati sperti ini ??. design, estetika dan tekonologi HAWKEI lebih maju dibanding komodo Rantis yg dibangun asal jadi, mana ada negara lain mau mengakuisisi produk buatan PINDAD.
Jangan smpai pnyertaan modal negara cma dpakai buat riset hal-hal yg tak berguna dan tak mmiliki nilai jual (mubazir), hakikatnya riset itu hrus bisa mlmpaui teknologi alutisita negara ttangga biar mmiliki daya saing !!
Mendingan punya dorce ajah
Walaupun Komodo mungkin kalah hebat dg hawkei,tp Kita mesti terus mendukung Komodo buatan dalam negeri,krn dg begitu devisa negara gak perlu keluar Dari Indonesia. Dan hasilnya bisa digunakan pengembangan Dan riset komodo2 yg akan datang. “Secanggih apapun alutsista buatan luar negeri kurang memiliki efek deterrent yg bagus kecuali yg tercanggih,Dan sejelek apapun alutsista buatan dalam negeri bisa memberi efek deterrent yg bagus krn lawan gak Tau plus minusnya”.
Komodo recon kan lisensi sherpa prancis, kata siapa g mutu. Mnrut gue ya bagusan sherpa drpd hawkei