Fokker F-27 Troopship A-2707 Perkuat Etalase Museum Dirgantara Mandala

TNI AU terus berupaya memenuhi janjinya untuk melengkapi koleksi di Muspusdirla (Museum Pusat Dirgantara Mandala) hingga genap 60 item pesawat/helikopter sampai akhir tahun ini. Seperti di segmen pesawat angkut, setelah berhasil menggeser C-130B A-1301 Hercules dari Bandung menuju Yogyakarta, kini giliran Muspidirla ketambahan lagi koleksi baru, berupa Fokker F-27 Troopship.

Baca juga: Pesawat Bersejarah C-130B A-1301 Hercules Menjadi Etalase Museum Dirgantara Mandala

Fokker F-27 M400 Troopship tak lain adalah pesawat angkut sedang yang selama penugasannya dioperasikan Skadron Udara 2 yang bermarkas di Lanud Halim Perdanakusuma. Sekilas pandang, Fokker F-27 mulai diterima oleh TNI-AU dari Belanda antara tahun 1975 dan 1976. Fokker F-27 Troopship merupakan pengembangan dari F-27 versi sipil (komersial) yang diberi kode F-27 Friendship. Letak perbedaan yang utama terletak pada konfigurasi kabin, perlengkapan avionik dan perbedaan pintu belakang. Pada F-27 Troopship, pintu dirancang lebih besar untuk memudahkan penerjunan pasukan para. Pesawat ini berfungsi untuk OMP (Operasi Militer Perang) dan OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dalam mengangkut personel, barang, membantu bencana alam bahkan sebagai “jembatan udara” antar pulau di wilayah Indonesia.

TNI AU baru mulai menggunakan F-27 Troopship per 8 Agustus 1976. Kabarnya, salah satu alasan minat TNI AU pada F-27 adalah kesan positif KSAU saat itu, Marsekal Saleh Basarah ketika diundang ke Belanda. Total delapan pesawat dibeli untuk TNI AU. Dan diantara delapan unit F-27 Troopship milik TNI AU, pesawat dengan nomer A-2707 yang terpilih menjadi koleksi Museum Dirgantara Mandala.

Setelah melalui restorasi di Sathar (Satuan Pemeliharaan) 14 Depohar 10 Bandung, badan pesawat Fokker-2707 diangkut lewat darat dari Bandung menuju Muspusdirla Yogyakarta, Senin pagi (11/12) pukul 04.30 WIB. Rute yang dilalui tol Cipali- Brebes-Batang-Semarang-Kartosuro-Yogyakarta. Dan akhirnya pada Rabu, 13 Desember 2017, konvoi trailer pembawa Fokker F-27 Troopship telah tiba di Muspidirla, untuk selanjutnya akan dilakukan proses perakitan sayap.

F-27 Troopship – Skadron Udara 2 TNI-AU

Baca juga: C-295M – Pesawat Angkut Taktis Lapis Kedua TNI AU

Keluarga besar TNI AU pernah merasakan kisah kelam bersama Fokker F-27, pada Senin (6/4/2009) sebuah Fokker F-27 dengan nomer A-2703 jatuh di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, TNI-AU kehilangan 24 personelnya, beberapa diantaranya adalah anggota tim elit “Bravo” yang tengah melakukan latihan terjun.

Selain versi komersial dan militer, Fokker F-27 buatan Belanda ini juga dikembangkan sampai saat ini dan telah digunakan oleh banyak negara. Salah satunya Singapura yang mengoperasikan F-27 versi intai maritim. Bahkan F-27 dikembangkan untuk bisa dilengkapi persenjataan, yakni Fokker F-27 Enforcer yang bisa menggotong beragam rudal seperti AM39 Exocet, Harpoon, Sea Skua dan Maverick. Enforcer juga dilengkapi radar intai permukaan yang canggih. Enforcer saat ini telah digunakan oleh Belanda, Irlandia, Finlandia, Singapura, Filipina, Spanyol dan Thailand. (Haryo Adjie)

Spesifikasi F-27 Troopship: 
– Kru: 2/3 orang
– Kapasitas: 60 pasukan
– Panjang: 25,06 meter
– Lebar sayap: 29 meter
– Tinggi: 8,72 meter
– Berat kosong : 11.204 kg
– Berat maksimum take off: 19.773 kg
– Mesin: 2× Rolls-Royce Dart Mk.532-7
– Kecepatan Jelajah: 518 km/h
– Jangkauan: 1.826 km

4 Comments