Dilengkapi Prosesor Lebih Tinggi, Prototipe Rudal Petir I-102 Jalani Uji Dinamis di Lumajang

Belum lama berselang, kami telah membahas tentang tampilan baru prototipe rudal jelajah Petir lansiran PT Sari Bahari. Dan masih seputar prototipe rudal dengan corak loreng putih coklat tersebut, diwartakan bahwa Balitbang Kemhan dan PT Sari Bahari pada Selasa (27/2/2018) lalu telah merampungkan sesi uji dinamis rudal Petir I-102 di Air Shoot Range Pandan Wangi, Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Lanjutkan Proyek Rudal Jelajah, PT Sari Bahari Tampilkan Prototipe Rudal Petir dengan Desain Baru

Seperti halnya uji dinamis setiap alutsista, yang paling dinanti adalah kabar tentang hasil yang dapat diraih. Bila mengutip dari siaran pers kemhan.go.id, disebutkan uji fungsi ini hanya bertujuan untuk mengetahui karakteristik rudal terhadap kecepatan, jarak jangkau dan sistem auto pilot.

Pada uji dinamis lanjutan ini bertujuan untuk pembuktian performa rudal petir untuk mencapai kemampuan yang sesungguhnya di lapangan. Uji dinamis lanjutan ini dilaksanakan guna mendapatkan masukan, sehingga rencana pembangunan dan pengembangan bidang industri teknologi roket dan rudal dapat berjalan dengan baik sesuai kebijakan pemerintah.

Ditempat terpisah, pihak PT Sari Bahari menyebut jika dibandingkan pada sesi uji dinamis pertama (27 – 28 Desember 2017), maka uji dinamis kali ini didapat peningkatan kinerja pada sistem kendali terbang. Untuk sistem pemandu yang memanfaatkan intertial dan GPS (Global Positioning System) juga didapat fakta bahwa kinerjanya meningkat dengan kecepatan prosesor yang lebih tinggi.

Saat berita ini diturunkan, pihak PT Sari Bahari menyatakan masih melakukan analisis lebih jauh untuk pencapaian yang didapat dari uji dinamis 27 Februari lalu. Uji dinamis prototipe rudal petir I-102 tahap II disaksikan oleh Kabalitbang Kemhan Dr. Anne Kusmayati, Ses Balitbang Kemhan Laksamana Pertama TNI Ir. A. Budiharja Raden, Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigadir Jendral TNI Abdullah Sani, dan Kapuslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan Marsekal Pertama TNI Bambang Wijanarko.

Dalam pengarahannya, Anne Kusmayati mengatakan bahwa penelitian ini memiliki urgensi dan relevansi yang sangat tinggi dengan fungsi litbang dan pertahanan dikaitkan pada sasaran kemandirian alutsista yang ingin dicapai. Selain itu timing dilakukannya penelitian ini juga tepat di saat pemerintah sedang mengembangkan kerjasama teknologi roket dengan berbagai pihak konsorsium. Dengan adanya rudal petir ini diharapkan menambah kemampuan dan penguasaan teknologi terhadap roket khususnya rudal.

Baca juga: Ini Dia WS-43, Rudal Jelajah dari Cina yang Ditawarkan ke Indonesia

Dilihat dari spesifikasi, Petir 102 tetap ditenagai mesin turbo jet dengan thrust 22 kgf (kilogram force). Kecepatan rudal ini 350 km per jam dengan jarak jaungkau 80 km. Peningkatan performance rudal petir dilakukan untuk pengembangan sistem kontrol auto pilot dan seeker (pemandu) dengan intertial dan GPS waypoint, serta pembuatan peluncur rudal serta pengembangan warhead. Untuk warhead (hulu ledak) bisa dibawa hingga 10 kg. (Haryo Adjie)

10 Comments