Daewoo K7: Sub Machine Gun Berperedam Terintegrasi, Andalan Pasukan Khusus TNI

250_1

Adalah lazim bagi pasukan khusus dibekali dengan aneka senjata yang punya kualifikasi khusus, terkhusus bagi TNI yang kaya ragam unit pasukan khusus di setiap matra. Diantara beragam jenis senjata khusus yang lumayan masif adalah SMB (Sub Machine Gun) yang digadang untuk pertempuran jarak dekat. Bagi TNI bicara SMB maka tak bisa dilepaskan dari label Heckler & Koch MP5 yang sudah melegenda. Tapi lepas dari itu, ada SMB asal Korea Selatan yang juga cukup banyak digunakan ketiga matra TNI.

Yang dimaksud adalah Daewoo K7, SMG yang mengambil rancangan dari senapan serbu standar Korea Selatan K1 A1. Berbeda dengan pola yang dianut pabrikan senjata lainnnya, Daewoo langsung meloncat ke versi SMG dengan peredam suara. Tak tanggung-tanggung, K7 menganut pola peredam ala MP5SD dengan peredam terintegrasi, menciptakan senjata senyap dengan tingkat kebisingan hanya 120 dB. Selebihnya adalah standar, K7 mempertahankan receiver K1 A1 dengan adaptor magasin, ditambah dengan popor tarik model MP5 yang meringkas panjang senjata.

Kopaska TNI AL dengan Daewoo K7.
Kopaska TNI AL dengan Daewoo K7.
Pasukan Raider TNI AD dengan K7.
Pasukan Raider TNI AD dengan K7.

Sistem operasi K7 mengusung delayed blowback standar, dengan bolt group termasuk ringan. Efeknya K7 dapat mencapai kecepatan tembak teoritis (cycle rate) 1.100 ppm, yang tentu saja bila terus-menerus ditembakkan dalam moda otomatis, akan merusak peredam dengan cepat.

Keunggulan K7 juga ada pada magasin, dimana bisa kompatibel dengan magasin Uzi, sehingga memudahkan dalam urusan logistik. Hanya saja, K7 punya kekurangan pada lubang pembuangan, kelebihan gas pada proses penembakan di belakang receiver, akan langsung menerpa muka penembak bila posisi kepala sedang membidik. Alhasil penembak akan merasakan pedih di mata akibat semburan gas.

3241324_20131024105334

K1 A1 sebagai cikal bakal rancangan K7.
K1 A1 sebagai cikal bakal rancangan K7.

Selain Korea Selatan, pengguna terbanyak K7 adalah Indonesia. Senjata ini datang pada era Alm. Brigjen Koesmayadi sebagai Wakil Aslog TNI AD. Pilihan mendatangkan K7 dijatuhkan karena harganya yang relatif murah dibandingkan HK MP5SD. Selain itu, magasin 9 mm Pindad M-1 juga kompatibel dengan K7. Sampai saat ini, Daeweoo K7 telah digunakan oleh Kopassus, Raider, Kostrad, Taifib Marinir TNI AL, Kopaska TNI AL, sampai Paspampres. (dikutip dari War Machine Series – Sub Machine Guns – Commando)

Spesifikasi Daewoo K7
– Awal tahun pembuatan : 2003
– Kaliber : 9 x 19 mm
– Sistem operasi : delayed blowback
– Panjang total : 800 mm (popor terentang)/620 mm (popor masuk)
– Panjang laras : 260 mm
– Bobot kosong : 4 kg
– Kecepatan proyektil : 275 meter per detik
– Jarak tembak efektif : 135 meter
– Kapasitas magasin : 30/32 peluru

15 Comments