Tak butuh waktu berbulan-bulan, sejak KRI Nagapasa 403 diserahterimakan ke TNI AL pada 2 Agustus lalu di Okpo, Korea Selatan, kapal selam Type 209/1400 itu kemudian dilayarkan ke
Merujuk ke Minimum Essential Force (MEF), harapan untuk menjodohkan rudal anti kapal sebagai sistem senjata di kapal selam Nagapasa Class terasa amat berat. Namun, tahukah Anda, bahwa di
ROV (Remotely Operated Vehicle) bukan sesuatu yang baru diterapkan di Indonesia, robot penyelam laut dalam ini setidaknya sudah digunakan kalangan sipil, seperti Badan Penerangan dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Meski kecil kemungkinan untuk diakuisisi Indonesia, rudal anti kapal sejatinya dapat saja diluncurkan dari kapal selam Type 209/1400 Nagapasa Class TNI AL. Rasanya lumrah ketika armada kapal selam
Di artikel kami pada 28 Juni 2015 telah disinggung tentang potensi akuisisi torpedo Black Shark guna melengkapi kehadiran tiga unit kapal selam Type 209/1400 Nagapasa Class (aka –
Selain di Dermaga Ujung, Surabaya, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palu di Watusampu, Palu, Sulawesi Tengah, kini menjadi basis kedua pangkalan kapal selam TNI AL. Setelah mendapat tinjauan langsung
Butuh waktu sekitar dua bulan untuk melayarkan kapal selam Type 209 (Cakra Class) TNI AL dari Jerman ke Indonesia. Waktu tersebut diambil dengan melintasi Terusan Suez, dan tentunya
Dikenal sebagai palagan pertempuran laut besar dalam Perang Dunia II, Laut Jawa juga dikebal sebagai ‘kuburan’ bagi beragam kapal perang sekutu, Jepang dan Jerman. Khusus yang disebut terakhir,
Dengan formasi kekuatan lima kapal selam Type 209, kekuatan tempur bawah laut Indonesia masih jauh dari kata ideal. Sebagai respon atas keterbatasan menghadapi potensi peperangan bawah air, TNI