AS901A 3D: Radar Intai dan Penjejak Sasaran Kanon Giant Bow 23mm Arhanudri Kostrad

bagus

Sebagai satuan pemukul terbesar dengan kekuatan 30.000 prajurit, Kostrad TNI AD terbilang lengkap dalam urusan persenjataan. Di segmen pertahanan udara, Kostrad memiliki dua Batalyon Pertahanan Udara Ringan (Yon Arhanudri) yang dilengkapi sistem senjata rudal SAAB RBS-70 dan kanon twin gun Type 80 Giant Bow kaliber 23 mm. Bila rudal VSHORAD (Very Short Air Defence System) RBS-70 mengandalkan radar Giraffe sebagai penjejak sasaran, maka kanon Giant Bow 23 mm juga punya pasangan radar penjejak sasaran tersendiri, yakni jenis mobile radar AS901A 3D.

Baca juga: Lifetime Extend, Jurus Saab Optimalkan Rudal RBS-70 MK2 Hingga 30 Tahun

Seperti halnya sistem senjata hanud TNI AD Kobra Defence System yang mengadopsi jenis radar Sola MMSR (Mobile Multibeam Search Radar) dan TD-2000B yang menggunakan jenis radar SR-74. Baterai kanon Giant Bow 23 mm pada gelar operasionalnya dapat dipandu dan dikendalikan secara otomatis dari kendaraan BCCV (Battery Command & Control Vehicle). Satu unit BCCV dapat mengendalikan empat sampai delapan pucuk kanon secara bersamaan dari jarak jauh. Dalam skema integrasi sistem senjata ini, setiap pucuk kanon tidak diperlukan lagi jasa dari juru tembak (gunner). Semua keputusan tembakkan dilakukan secara terpusat dari truk komando BCCV. Di dalam truk komando BCCV, dilengkapi teropong bidik taktis TACTICOS dengan pembesaran 11x dan perangkat ODU (Optikoptical Director Unit).

Kendaraan BCCV pada baterai Giant Bow.
Kendaraan BCCV pada baterai Giant Bow.

Penasaran dengan detail kemampuan kanon Type 80 Giant Bow 23 mm? Indomiliter sudah pernah mengupasnya secara lengkap di artikel terdahulu. Simak pada tautan judul dibawah ini.

Baca juga: Type 80 Giant Bow 23mm – Kanon Perisai Bandara Soekarno Hatta

imag1496

2013-04-30_130243

Baca juga: SR-74 – Radar Intai Sistem Senjata TD-2000B Arhanud TNI AD

Kotak magasin pada kanon Giant Bow.
Kotak magasin pada kanon Giant Bow.

Tapi perlu dicatat, awak untuk loading amunisi harus tetap siaga, pasalnya loading amunisi pada kotak magasin masih manual. Sebagai info, BCCV ditempatkan pada truk Beiben (tiruan Mercy) buatan Cina. Lantas apa peran radar AS901A 3D? Sebagaimana peran radar ControlMASTER200 yang mendukung baterai rudal Starstreak, radar AS901A 3D buatan Cina ini difungsikan sebagai kepanjangan mata dari BCCV. Radar AS901A 3D beroperasi di frekuensi L-band 10 Mhz. Dari spesifikasi, radar berkemampuan 3D ini punya jangkauan deteksi lebih dari 30 km, serta jangkauan ketinggian deteksi sampai 4 km.

Baca juga: CONTROLMaster200 – Sistem Radar Hanud Untuk Rudal Starstreak TNI AD

Radar AS901A 3D di platfom truk Tiema XC230 4×4
Radar AS901A 3D di platfom truk Tiema XC230 4×4

Radar AS901A 3D punya kecepatan putar 30 rpm, dan dalam satu waktu dapat mendeteksi keberadaan 30 sasaran sekaligus. Sebagai fitur tambahan, radar ini dilengkapi IFF (Identification Friend or Foe) interrogator. Mengenai sumber energi, radar AS901A 3D ini mengandalkan AC power supply dari single phase 220V/50Khz/6Kw. Sedangkan jika menggunakan asupan baterai dengan DC +24V/100 Ah. Yang menarik radar AS901A 3D ditumpangi dalam platform truk Tiema XC230 4×4 (tiruan Mercy 2026). (Haryo Adjie)

Baca juga: Lockheed Martin AN/TPS-77 (AN/FPS-117)  – Mengenal Radar Intai Jarak Jauh Kohanudnas