AMX-10 : Tank Amfibi Modern yang “Gagal”

amx-10p_marine_indonesie_01

Untuk wilayah Asia Tenggara, keunggulan alat tempur Korps Marinir TNI-AL patut dibanggakan. Salah satunya dengan kelengkapan resimen Kavaleri yang berbekal ratusan tank dari berbagai jenis. Untuk urusan kendaraan lapis baja beroda rantai, tipe PT-76 dan BTR-50 terbilang yang paling populer. Hampir setiap ada event latihan tempur dan operasi militer, kedua kendaraan asal Rusia ini selalu hadir menjadi ikon Korps Marinir. Walau bila dipikir-pikir usianya sudah lebih dari 45 tahun dioperasikan.

Seiring perkembangan, Korps Marinir kini sudah update dengan tambahan alat tempur generasi baru. Sebut saja ada BMP-2, BTR-80 dan akan segera hadir BMP 3F, kesemuanya merupakan kendaraan amfibi asal Blok Timur. Tapi masih ada yang lain, tapi sudah ”agak” terlupakan, yakni tank AMX-10 APC/PAC-90.

amx-10p_marine_indonesie_02

AMX-10 sudah barang tentu berkemampuan amfibi, tank buatan Prancis ini dikembangkan mulai tahun 1965. Prototip AMX-10 yang dibuat GIAT Industries selesai pada tahun 1968, keunggulan AMX-10 yakni dilengkapi pelindung bahaya serangan senjata nuklir, biologi dan kimia. Kemampuan berenangnya didukung hydro jets untuk mengarungi laut dan sungai. Soal senjata ada banyak varian untuk AMX, bila ingin lebih jelas bisa lihat di situs http://en.wikipedia.org/wiki/AMX-10P.

AMX-10 hadir di Tanah Air sekitar tahun 1980-an lewat ekspedisi pengapalan. Jenis yang cukup menonjol adalah AM-10 PAC-90 yang dilengkapi kanon 90 mm, lalu ada versi AMX-10 APC (armored personal carrier) atau versi angkut personal yang dilengkapi kanon 20 mm. Jumlah AMX-10 yang dibeli Indonesia juga cukup banyak, yakni total ada 80 unit. Sampai saat ini program pengadaan AMX-10 menjadi unit pembelian alat tempur terbesar korps Marinir.

amx_10p_l3

Spesifikasi Umum AMX-10 APC
Weight : 14.2 tonnes
Length : 5.85 m
Width : 2.78 m
Height : 2.57 m
Crew : 3 + 8 passengers
Engine : Hispano-Suiza HS 115 280 hp ( kW)
Power/weight : 17.9 hp/tonne
Suspension : torsion bar
Operational range : 600 km
Speed : 65 km/h

Tapi ada pertanyaan, mengapa AMX-10 hampir tidak pernah ditampilkan dalam operasi militer? Bahkan dalam operasi latihan tempur sekalipun sangat jarang terlihat. Sebuah sumber di lingkungan dekat Korps Marinir menyebut, AMX-10 tidak memiliki performa sesuai standar yang diharapkan. Konon disebutkan, AMX-10 mudah terguling. Usut punya usut ternyata, AMX-10 memang sejak awal tidak direkomendasikan oleh Korps Marinir. Maklum di era orde baru pengadaan alat tempur erat dengan isu mark up biaya oleh keluarga besar pejabat.

amx10p_015

Selain Prancis, AMX-10 juga dioperasikan oleh Emirat Arab, Yunani, Qatar, Arab Saudi, Singapura dan Mexico. Tentu kita berharap AMX-10 bisa tampil dalam tiap operasi tempur TNI. Jangan beban operasi pendaratan selalu dipikul oleh duo tank lawas, BTR-50 dan PT-76. Jaya selalu Korps Marinir.

Daftar Arsenal Kendaraan Lapis Baja Korps Marinir – TNI AL
50 x PT-76 (Rusia)
50 x BTR-50 PK Panser Amphibi (Ukraina)
40 x Czech BVP-2 Arhanud (Slovakia) varian BMP 2 Rusia
18 x Panhard VBL
12 x BTR 80A
80 x AMX 10 P/PAC 90
20 x BMP 3F (akhir 2007)

(Haryo Adjie Nogo Seno)

2 Comments