Ada Helikopter “Codot” di Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta

Bagi Anda yang eksis di dekade 80-an, rasanya mengenal mini seri “Riptide” yang diputar oleh TVRI. Dan yang menjadi ikon di film aksi komedi tersebut adalah Sikorsky S-58T Twin Pack. Pun di Indonesia, TNI AU dikenal sebagai operator helikopter dalam rentang waktu yang cukup panjang. Namun karena usia yang telah menua dan tiga kali mengalami kecelakaan, helikopter yang hidungnya mirip Kelelawar (Codot) ini telah dipensiunkan, sebagai gantinya TNI AU kini menggunakan NAS-332 Super Puma.

Baca juga: Sikorsky S-58T Twin Pack – Kiprah Helikopter “Codot” TNI AU 

Hingga tahun 2010, dari 12 unit yang di datangkan dari AS, hanya delapan unit yang masih operasional dan di operasikan Skadron Udara 6. Karena ada unit yang sudah mangkrak di Lanud Atang Sendjaja Bogor, atas instruksi KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, diputuskan agar satu unit Codot yang ada di Bogor dapat dikirimkan ke Yogyakarta untuk dijadikan etalase pada Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Sebelumnya didatangkan ke Yogyakarta, Si Codot direstorasi selama hampir dua bulan oleh Satuan Pemeliharaan 16. Resminya Sikorsky S-58T Twin Pack didatangkan dari Depo 10 Lanud Husein Sastranegara Bandung, Senin (20/11/2017). Melalui perjalanan darat, helikopter ini diangkut menggunakan dua truk trailer. Setiba di Museum Dirgantara Mandala, helikopter ini dirakit dan direncanakan akan diresmikan oleh KSAU. Hadirnya Sikorky S-58T Twin Pack menjadi koleksi ke-55 yang ada di Museum Dirgantara Mandala. Direncanakan sampai akhir tahun akan ada 60 koleksi alutsista yang pernah dioperasikan TNI AU.

Dirunut dari sejarahnya, armada S-58T Twin Pack di Indonesia bermula dari hibah pemerintah AS lewat program Defense Liaison Group (DLG) di tahun 1975. Keberadaan Twin Pack cukup identik dengan gelar operasional Paskhas hingga mendukung misi SAR. Untuk misi SAR, disematkan hoist untuk menarik dan mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan.

Baca juga: NAS 332 Super Puma TNI AL: “Melacak” Jejak Helikopter Pengusung Rudal Anti Kapal

S-58T beraksi dengan hoist untuk misi SAR.

Dapur pacu helikopter Twin Pack ini dua mesin Turboshaft Pratt & WhitneyPT-6T-3/6 berkekuatan 1.875 shp. Dengan mesin tersebut, heli menjadi lebih bertenaga dan gesit. Gaining power heli menjadi lebih tinggi. Alhasil, pesawat bisa take-off secara cepat, segera memperoleh speed untuk naik, dan kalau perlu dapat segera berbelok tajam. Kelebihan ini jelas amat diperlukan dalam pengoperasiannya di wilayah konflik, sebagai misal ketika harus menghindar dar serangan darat.

Sebelum hadirnya Sikorky S-58T, di Museum Dirgantara Mandala juga ada helikopter Sikorsky yang bentuknya relatif mirip, yakni CH-34 Choctaw yang terakhir memperkuat Skadron Udara 8. Satu unit helikopter ini datang pada awal tahun 60-an yang merupakan hadiah dari Presiden Amerika Serikat. (Haryo Adjie)

Dil mini seri “Riptide” di TVRI. S-58T jadi ikon dalam film tersebut.

Spesifikasi Sikorsky S-58T Twin Pack
– Crew: 2
– Capacity: 16 troops or 8 stretchers
– Panjang : 17,28 meter
– Tinggi : 4,85 meter
– Berat kosong : 3.355 Kg
– Berat penuh : 5.895 Kg
– Mesin : One 1340kW (1800shp) Pratt & Whitney Canada PT6T3 Twin Pac turboshaft
– Kecepatan maks : 222 Km per jam
– Kecepatan jelajah : 158 Km per jam
– Jarak tempuh : 480 Km

2 Comments